Cerita awal dari memahami silaturahmi. Rencananya hari ini anak sulungku akan pergi karyawisata dalam rangka perpisahan sekolahnya. Jogja yang akan menjadi tempat tujuannya. Segala persiapan telah ia bereskan. Dari baju yang musti dibawa sampai bekal cemilan buat diperjalanan. Namun ternyata kita ga punya koper kecil buat ngemas semua bawaan yang ga begitu banyak. Aku mikir pinjam kesiapa, ya? Alih alih mau pinjam ke Bos *hehehe* ehh..ternyata beliau masih berada diluar kota.
Padahal beliau ngasih pinjam, cuma waktunya terlalu mepet buat ngambil kopernya. Yaitu sehabis magrib karena anaknya beliau baru ada dirumah setelah jam itu. Dan ini ga mungkin dilakukan. Anakku jam delapan malam sudah harus kumpul. Sedangkan rumah Bosku agak jauh jaraknya. Belum lagi macetnya kota bandung sekarang..hadeeuuhh..!! Lalu tak habis akal ku sms saudaraku, bermaksud pinjam kopernya. Itupun barangkali ada. Namun apa dikata malah balasan yang mencemoohkan dan dengan nada menghina.
Padahal aku cuma sms ''awb, teh maaf ganggu kalau boleh dan ada itupun. Saya bermaksud mau pinjam kopernya, kebetulan anakku besok rencananya mau ke jogja selama dua hari tiga malam. Dirumah hanya ada koper yang besar dan saya mau pinjam koper yang kecilnya. Makasih sebelumnya.." Lalu tak lama kemudian hpku bunyi..tulit tulitt.
Kubuka sms, kubaca "wahh, saya ga punya Dek, ada juga punyanya Selly (anaknya) tapi ga boleh dipinjemin sama anaknya. "Lagian kenapa harus minjam segala sih!! saya tuh paling ga suka kalo ada saudara yang hanya minjam inilah itulah. Coba berusaha punya dong!! kaya orang miskin aja!! maunya enaknya aja. Saya sudah bosan denger semua saudara saya kalau ada apa apa minta tolongnya sama saya!!
"JLEB!!!" ibarat sebuah belati menghunus jantung, kucoba menahan nafas dan berucap padaNya. Astagfirrlullah..Padahal terusterang baru kali ini aku minjam. Apa dia ga faham kali ya dengan sms yang saya kirim tadi. Tapi...ya sudahlah. Aku berusaha menahan emosi karena masalah ini. Sampai segitunya saudaraku..ckckckck..Tapi kalau dipikir lagi dan ambil hikmahnya. "iya, juga ya. Ko musti minjam sih?" Padahal masih banyak orang lain yang baik hati didunia ini. (mentang mentang bermateri lebih).
Asal kita jangan menganggap remeh masalah silaturahmi kaya gini. Aku jadi sedikit nyesel campur sesak. Sutralah! aku ga mau terkena efek negatif atas sikap saudaraku ini. Kembali lagi kekeperluan anakku. Dasar rezeki emang udah ada yang ngatur, tanpa diminta tiba tiba temen anakkulah yang malah nawarin koper buat dipake. Padahal tetangga kiri kananku sih udah nawarin tapi kebanyakan tas buka koper, itupu gede gede tasnya. Beres sudah persoalannya. Kali ini hikmah yang kupetik dari kejadian ini. Bersabar, jangan terpancing emosi. Dan jangan menyimpan dendam. Karena setiap orang itu berbeda. Dan yang utama ''SADAR DIRI''
Padahal beliau ngasih pinjam, cuma waktunya terlalu mepet buat ngambil kopernya. Yaitu sehabis magrib karena anaknya beliau baru ada dirumah setelah jam itu. Dan ini ga mungkin dilakukan. Anakku jam delapan malam sudah harus kumpul. Sedangkan rumah Bosku agak jauh jaraknya. Belum lagi macetnya kota bandung sekarang..hadeeuuhh..!! Lalu tak habis akal ku sms saudaraku, bermaksud pinjam kopernya. Itupun barangkali ada. Namun apa dikata malah balasan yang mencemoohkan dan dengan nada menghina.
Padahal aku cuma sms ''awb, teh maaf ganggu kalau boleh dan ada itupun. Saya bermaksud mau pinjam kopernya, kebetulan anakku besok rencananya mau ke jogja selama dua hari tiga malam. Dirumah hanya ada koper yang besar dan saya mau pinjam koper yang kecilnya. Makasih sebelumnya.." Lalu tak lama kemudian hpku bunyi..tulit tulitt.
Kubuka sms, kubaca "wahh, saya ga punya Dek, ada juga punyanya Selly (anaknya) tapi ga boleh dipinjemin sama anaknya. "Lagian kenapa harus minjam segala sih!! saya tuh paling ga suka kalo ada saudara yang hanya minjam inilah itulah. Coba berusaha punya dong!! kaya orang miskin aja!! maunya enaknya aja. Saya sudah bosan denger semua saudara saya kalau ada apa apa minta tolongnya sama saya!!
"JLEB!!!" ibarat sebuah belati menghunus jantung, kucoba menahan nafas dan berucap padaNya. Astagfirrlullah..Padahal terusterang baru kali ini aku minjam. Apa dia ga faham kali ya dengan sms yang saya kirim tadi. Tapi...ya sudahlah. Aku berusaha menahan emosi karena masalah ini. Sampai segitunya saudaraku..ckckckck..Tapi kalau dipikir lagi dan ambil hikmahnya. "iya, juga ya. Ko musti minjam sih?" Padahal masih banyak orang lain yang baik hati didunia ini. (mentang mentang bermateri lebih).
Asal kita jangan menganggap remeh masalah silaturahmi kaya gini. Aku jadi sedikit nyesel campur sesak. Sutralah! aku ga mau terkena efek negatif atas sikap saudaraku ini. Kembali lagi kekeperluan anakku. Dasar rezeki emang udah ada yang ngatur, tanpa diminta tiba tiba temen anakkulah yang malah nawarin koper buat dipake. Padahal tetangga kiri kananku sih udah nawarin tapi kebanyakan tas buka koper, itupu gede gede tasnya. Beres sudah persoalannya. Kali ini hikmah yang kupetik dari kejadian ini. Bersabar, jangan terpancing emosi. Dan jangan menyimpan dendam. Karena setiap orang itu berbeda. Dan yang utama ''SADAR DIRI''