Senin, 11 November 2013

Celoteh Niar #Puisi

Ayah, kenapa ibu ga ada? 

sang Ayah berkata"Ibumu telah dipelukannya sang Pencipta.." 

"Ayah, kenapa aku selalu teringat Ibu? 

sang Ayahpun berucap."karena kau dilahirnya, nak!"

"lalu kenapa ibu pergi? 

Ayah sejenak terdiam seraya berucap

"Nak, takdir manusia tiada yang 
mampu melawannya.."

"Lalu kenapa juga ayah tak mencari pengganti ibu?!"

Ayah berujar"Nak, sebelum adanya Ibumu, Ayahmu ini telah jauh mencintai dan menyayanginya. 

Ibumu seorang Wanita, seorang Perempuan dan seorang Panglima dikaumnya. 

"Ayah tak mampu melibas perasaan ini pada selain darinya".

Niar tersenyum bangga

lalu diayunkan tangan Ayahnya,

"Ayo, Yah.. kita bermain ditempat Ibu..!"

Ayahpun meneteskan air mata.




Cerita ABG #Ibu Tiri-Ku Lebay

Angin mendesir menerpa dedaunan di beranda rumah yang memang cukup luas. Rumah itu berada dikawasan elite kota Kembang Bandung. Sayangnya, rumah itu hanya ditempati dua insan manusia, anak dan bapaknya. Sedangkan sosok perempuan-nya telah tiada, meninggal karena sakit. Sebut saja nama anak itu Mimin dan ayahnya bernama Pak Momon dan nama Ibu anak itu (katanya) Mumun. Lengkap sudah urutan nama yang ga bisa dilupakan orang.

Senja itu Mimin dan Pa Momon terlihat asik ngobrol diberanda, ditemani goreng pisang dan teh yang masih mengepul. Mereka terlibat pembicaraa yang lumayan asik didengar.

Pa Momon : "Min, Bapa sebetulnya mau ngomong sesuatu..!"
Mimin        : "Emang Bapa mau ngomong apa? Mimin pasti dengerin ko?!"
Pa Momon : "Gini Min, Bapa-kan sudah lama ditinggal Ibumu, Kasian juga sama Mimin ga ada  yang nyediain makanan atau beberes rumah.."
Mimin        : "Kan bisa ambil pembantu Pa!"
Pa Momon: "Iya, Bapa juga tahu itu, tapi bukan itu yang Bapa maksud Min..!"
Mimin       : "Emang maksud Bapa apa? Oh Mimin tahu, pasti Bapa pengen punya pengganti Emak-kan..!?"
Pa Momon: "Nah, itu..itu, bener. Maksud Bapa yaa.., begitu itu.." (semangat)
Mimin       : "Emang udah ada calonnya, yaa..? Bapa keliatan semangat gitu.."
Pa Momon: "Hmm.. ada sih, tapi Bapa ragu mau ngenalin ke Mimin, takut Mimin ga setuju.."
Mimin       : "Yaelah Paa, kenapa juga harus ragu! Kalau Bapak cocok, Mimin setuju setuju aja.."
Pa Momon: "Beneran nih, min?! Ga bakalan nyesel-kan nantinya..?"
Mimin       : "Idiih, Bapa ini gimana sih, kan tadi Mimin udah bilang.." (muka jutek)
Pa Momon: "Okelah kalu begitu, besok Bapa ajak kesini, yaa..?"

Keesokan harinya Pa Momon dengan dandanan necis plus parfum yang aduhai aromanya, (bisa bikin para cewek keblinger) datang ditemani seorang perempuan yang lumayan cantik dan seksi juga cara berpakaiannya yang masa kini banget. Memperkenalkan diri dengan nama Mince (peranakan Manado).

Pa Momon: "Min, kenalin temen Bapak, yang diceritakan kemarin.."
Mimin       : "Oh, iya.. Selamat datang tante..!" (sambil menjabat tangan Mince)
Mince       : "Waah ternyata Mimin cantik, ya.." (bla-bla dengan basa-basi panjang lebar bikin kuping mimin pengen dijejali kapas).

Setelah pertemuan itu, Dua minggu kemudian disepakati hari nikahan Pa Momon dan Tante Mince. Dengan upacara sederhana berlangsunglah perhelatan itu.