Rabu, 03 Desember 2014

A Self Reflection Jakarta - Bandung


Gara-gara GA nya Om Her nih, nyuruh merefleksikan blog, saya jadi keingetan lagi, hiks. Sedih bercampur haru juga malu *nah loh!* Iya, gimana nggak sedih. Setelah beberapa jam obrak-abrik blog. Lantas baca lagi postingan yang pernah saya buat dengan judul "Kisah Perjalanan Menuju Kantor". Nggak asik sih sebenarnya. Cuma yaa.. Ternyata eh ternyata postingan itu yang bikin mood ini kambuh, Setelah sebelumnya up and down *halah so englis-englisan :)*.

Tulisan itu saya ketik, ketika tengah dalam perjalanan dari rumah (Bandung) menuju Jakarta, tepatnya di Kalibata. Nah, dalam perjalanan itu, saya mendapati kejadian lucu bin ngenes. Tentang kisah sepasang suami-istri, yang kebetulan satu armada travel. Baydeway bukan itu sih inti cerita yang ingin saya refleksikan. Melainkan perjuangan saya mengais rejeki di Ibu Kota. *Duh, mulai lap air mata*

Hmm.. tarik nafas dulu ah, whuuuushaa.. Sedih nggak sih?, kita sebagai orang tua dengan sangat terpaksa harus meninggalkan anak-anaknya. Padahal mereka tengah membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Tapi, mau tidak mau saya melakukan ini, demi mereka juga. Demi keberlangsungan hidup kami. Karena hidup adalah pilihan, dimana saya harus mengeksekusi sebuah keputusan. Bahwa saya harus bekerja.

Pasti anda-anda sekalian bertanya "suaminya kemana?!".. Suami saya ada ko, masih sehat dan masih mencari nafkah. Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya terhadapnya. Kami sepakat untuk bekerja sama. Sama-sama cari nafkah. Kami berdua tidak sempurna, pun dengan segala keterbatasan yang ada. Meski pada mulanya suami merasa keberatan dengan keputusan yang saya ambil. Butuh proses empat bulan, untuk mendapat restu dan ridhonya.

Lima bulan sudah berlalu *Oiya, saya sekarang berkantor di Bekasi, dulu di Kalibata. Masih perusahaan yang sama, dibidang penerbitan. Sebagai Marketing online. *Saya bukan penulis. catet ya, hihi.. tapi berharap jadi penulis sih* Semoga terkabul, aminkan dong *jangan tepok jidat ya*
Huhuhu.. Dengan menempuh perjalan Bandung-Jakarta tiap minggu. Sungguh sesuatu banget. Kadang sedih kadang sumringah.

Di hari Jumat malam, saya selalu ready. siap-siap pulkam. Dengan hati berjuta rasa. Dipelupuk mata, terlihat anak-anakku tersenyum bahagia menyambut kedatangan emaknya. Hmmm, jadi greget, pengen cepat ketemu, hik hik. Padahal perjuangan untuk bisa pulkam itu, jreng jreng jrengg.. haiyah, bisa menempuh waktu lebih dari empat atau lima-jaman. Dan berdiri pulak. Iya, dari Bekasi menuju Bandung, seringkali nggak dapat tempat duduk, alias BERDIRI! Padahal kalau dipikir lagi, bayar karcis dengan harga yang sama, kaya penumpang yang dapat kursi empuk itu tuh..*pengennya cakar-cakar kusri*.

Tapi, saya selalu berusaha bersikat tegar. Dibawa enjoy, yaa dinikmati gituu *lirik jari kaki sama betis*. Dan dari setiap kejadian ini, serius. Saya menemukan keasikan tersendiri. Menulis sambil berdiri (pake smartphone) tentunya. Dengan cahaya latar dari hp yang lumayan menyilaukan mata. Plus jadi pusat perhatian orang didalam bus...*kalo ini nggak disengaja* hihihi.

Yups, intinya buat saya, selama kita menikmati proses perjuangan hidup. Apapun yang jadi kendala, lewaaat! Saya berusaha untuk selalu berpikir positif, selalu menyemangati diri. Dan selalu berusaha untuk belajar dan belajar terus. Ya, inilah self reflection saya terhadap postingan yang pernah dibuat. Semua saya kembalikan ke diri sendiri. Sambil tak lupa untuk selalu bercermin. Sebagai pengingat diri.


Sabtu, 22 November 2014

Pamitan Dulu


Tol




Masih kutak-katik tuts keyboard, bingung bercampur lelah apa yang musti kukerjakan sekarang. Sebagian isi kepala inginnya gelar tiker kasih bantal, nggak lupa kipas angin bertengger disebelahku, lantas bobo dengan cantiknya.. hmm suasana yang indah buatku.


Lirik jam didinding waktu udah pukul 15:50 menjelang senja. Aiih, greget banget mustinya saya buru-buru paking baju, cabut dari kantor (kebetulan sabtu ini dapat tugas piket;alias lembur) nunggu angkutan dan duduk manis deh.

*Suer, body rasanya pengen ngejoprak aja... hiks*

Ya sudahlah, apadaya otakku sudah nggak karuan apa yang dipikirin. Yang jelas dalam ingatan wajah anak-anakku, suami dan kedua orang tua seolah menggapai-gapai untuk segera kutemui. Kangennya pake banget. Ok deh aku harus semangat! iya semangat beranjak dari kursi kerja menuju tempat dimana biasa aku naik bis ke Bandung.

Rute dari kantor di Jati Asih menuju Jati Bening *halte bis di Tol* bisa memakan waktu yang nggak bisa diprediksi, bisa sampe dua jam lebih.. eh tapi nggak apa-apa kan udah bisa.. hehehe. Turun di Tol Cileunyi, naik angkot sekali bayar tiga rebu*eh, itu sebelum bbm naik, sekarang?..* halah palingan naik seribu perak.

Maklum emak rempong ini jadi perantau di kota Bekasi, seminggu sekali balik kampung ke Bandung, (nggak nanya kan..?) biasanya sih jumat malam sudah cabut dari Bekasi.

Yups, rasanya nggak bisa lama-lama cuap-cuap nih, makin sore makin nggak karuan macetnya kota Bekasi, mau nyampe jam berapa ke Bandung? Perkiraan sih jam 10anmalam nanti udah bisa stay dirumah *masih perkiraan ini mah...* kan Bandung kalau sabtu? sama aja! macet dimana-mana..
Wish me luck dong.. semoga sampai tujuan dengan selamat tidak kurang satu apapun, malah kalau bisa bertambah (nambah yang bekelin..hahaydeuh).. Mariii semua.. aku pulang dulu yaa, jangan sedih gitu dong ah.. tar senin kita kambek again...huuuek.

Jumat, 14 November 2014

#Puisi Untuk Bapakku


;Bapa
Aku tahu dirimu rindu kupeluk
Aku tahu dirimu merasakan jemariku menjauh
Saat kupulang ke rumah kau jarang kusapa
Kau bertanya 'siapa yang datang' dari balik kamar
Itupun kujawab dengan sepintas

;Bapa
Kini tubuhmu terbaring lemah
Sekedar berjalanpun butuh tuntunan
Aroma tanah merah kerap kau utarakan
Dengan linangan penyesalan berjuta kata
Sebab masa pernah kau hilangkan

;Bapa
Aku paham jalan hidup masa lalu
Aku paham nasihat waktu yang kau jeda
Aku paham tujuan langkah yang sia-sia
Aku paham salah itu dari sengaja
Tapi aku lebih paham diantara kesunyian hati kita
Ada setitik cahaya yang kubawa dengan raga
Yaitu lentera kehidupan dari alam dan kejadian nyata

;Bapa
Sorot matamu doa buatku
Dan jauhku hanya mencari celah 
Kelak kubuat dirimu menangis bahagia
Dengan senyum dan air mata berbunga
Doaku takkan berlalu
Sampai tiba pada waktunya
Sesuai namamu Nurbaya
Nur cahaya, baya laut
Tempat asalmu dilahirkan 
Lautan Qalzam

Kan ku bawa nama ruhmu dari sana.

#Puisi Untuk Bapakku
#Puisi Untuk Bapakku



Senin, 27 Oktober 2014

SUSI "PRIMADONA" PUDJIASTUTI SANG MENTERI KINI

julayjo
Foto dari wikipedia
Susi Pudjiastuti..!?

Mungkin sebelumnya orang nggak begitu ngeh dengan nama tersebut. Begitu Bapak Presiden Jokowi mengumumkan dalam kabinet kerjanya, sebuah nama muncul yang sebelumnya sama sekali diluar dugaan.

Ya, Susi Pudjiatuti. Sebuah nama yang sampai saat ini masih lekat diingatan saya. Pertama kali Iihat beliau pada tahun 2006 lalu. Saat itu beliau menjadi tamu dicaranya Kick Andy. Ah.. Sunguh luar biasa banget deh Ibu satu ini.

Diawali dari seorang pengusaha pengepakan udang bekerja sama dengan pengusaha asal Jepang *namanya saya lupa*.
Ibu Susi dengan modal Rp.750.000 nekad menjalani usaha ini. Untuk pengirimanpun sampai Ia bela-belain mengawalnya dengan tidur diatas Truk yang didalamnya berisi udang yang siap kirim. Dan beliau sendiri ikut mengangkut barang-barang tersebut. Amazing banget kan!

Ibu Susi Pudjiatuti ini sekarang berusia 49 tahun, hari lahirnya 15 Januari. Orang tuanya sih asli dari Jawa Tengah, namun sudah lebih dari 5 dekade turunannya menetap di Pangandaran Jawa Barat. Hmm.., kalau dilihat aslinya beliau ini manusia unik menurut saya. 'Dulu' tingkahnya kayak laki-laki banget. Semua teman yang pernah mengenalnya sampai ketakutan bila dideketin Ibu Susi ini. Yaa.. Mirip-mirip preman gitu, hihihi..

Nah Ibu Susi inilah yang paling pertama mendaratkan kapal Cargo miliknya, berhasil mendarat di Aceh kala tsunami menimpa. Memang sih yang nyetir bukan Ibu Susi melainkan Suaminya yang berkewarganegaraan Jerman. Banyak sudah penghargaan yang diraihnya. Dan ini memang layak beliau dapatkan.

Tapi... Yang bikin saya makin salut itu, ternyata beliau hanya mengantongi ijasah SMP *Waow* eh tapi... Katanya beliau sebenarnya pernah masuk SMA tapi hanya sampi kelas 2 saja. Setelah itu beliau lebih tertarik menjalankan usahanya, menjadi pengepul ikan.

Efek dari usaha pengepakan udang tersebut, karena ingin memudahkan pengiriman itu, kini beliau memiliki tidak kurang dari 50 pesawat terbang berbagai jenis. Yang diberi nama 'Susi Air' ini belum terhitung dari beberapa koleksi kapal laut pribadinya yang lumayan mewah.

Sungguh sosok yang patut diacungi seribu jempol deh. Kini gelar S2-nya (SD.. SMP) mampu membawanya bercokol di kabinet kerjanya Presiden Jokowi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Dan.. Pantas! Tak lepas dari segala kekurangan yang dimilikinya. Sosok Susi Pudjiastuti layak mendapat dukungan dari rakyat Indonesia. Biarkan Ia bekerja dengan tenang. Saya pribadi mendukung keputusan Bapak Presiden Jokowi menunjuk beliau sebagai menteronya.

Bravo Bu Susi...

*ini saya kontribusikan buat menyambut hari Blogger yang tepat pada tanggal 27 Oktober. Semoga postingan saya tidak menyalahi aturan dan tetap saling mensuport para Blogger lainnya, hidup Blogger!* :D





Kamis, 25 September 2014

KUDA RENGGONG TRADISI YANG MULAI PUNAH

foto pribadi
Diarak keliling kampung dibarengi tetabuhan musik gamelan juga nyanyian sinden yang melengking menutup suara Jalanan. Hari itu cukup membuatku takjub.

Betapa tidak, hal ini terakhir ku saksikan saat masih kanak-kanak. Dimana saya pun ikut-ikutan mengarak penganten sunat. Iya penganten sunat! Lucu, seru memang tradisi ini.

Kuda Renggong sebenarnya alternatif lain dari pilihan orang selain Singa Depok atau Sisingaan. Karena dihitung dari biaya sewa Kuda Renggong. Singa Depok atau Sisingaan lebih murah.

Satu Kuda Renggong bisa cukup untuk meramaikan pesta sunat, sedangkan Singa Depok minimal 2 dan kanayagan (musisi/para pengiring)nya lebih dari 5 orang.

Tradisi Kuda Renggong saat ini memang mulai berkurang malah bisa jadi dianggap musnah. Di perkotaan (Bandung) sudah tidak ada yang memakai jasa mereka.

Polemik memang tradisi Kuda Renggong, sang "penganten Sunat" secara islami pemahamannya tidak diperkenankan, karena maaf "kelamin" itu aib (milik pribadi). Dan tak selayaknya diumbar pada khalayak umum.

Namun pemerintah tidak kehabisan akal untuk mempertahankan tradisi Kuda Renggong ini, mereka biasanya menjadi bagian dari promosi kebudayaan, acara penjamuan tamu asing/turis.

Tapi mungkin! Di kota-kota kecil masih ada segelintir orang yang memakai jasa mereka. Untuk menaikkan pamor "bahwa" mereka dari kalangan terpandang. Karena tradisi Kuda Renggong (dulu) memang untuk menunjukkan identitas secara materi.

Kini kini yang terpenting adalah sikap kita dalam melestarikan kebudayaan tanpa harus berbenturan dengan agama.

Rabu, 06 Agustus 2014

Meniti Langkah Menggapai Mimpi dan Angan

Perjalanan waktu yang hendak ku lalui memang belum sesuai angan dan cita-cita. Begitu banyak rintangan yang menghadang. Tapi keyakinan untuk bisa survive sampai pada titik yang dituju, telah membulatkan tekad untuk terus maju dan menghalau segala ketidakmampuan.

Meniti Langkah
Sedari kecil impian-impian akan keberhasilan telah menjadikan ku sebagai mahkluk yang selalu bersemangat. Ini mungkin karena saya berasal dari keluarga sederhana bahkan mungkin sangat sederhana. Tempaan waktu dan kejadian membuat energi ini selalu berusaha kuat dalam menggapai impian.

Terbentuk dari lingkungan yang lumayan keras, sebagai pribadi saya acapkali menjadi menjadi sorotan orang-orang yang memandang dengan sebelah mata (padahal mereka punya dua mata, sangat disayangkan hihihi). Tapi mereka juga nggak salah kok, terkadang seringnya saya melakukan kesalahan "tidak disengaja" akibat dari ketidaktahuan karena ilmu yang dimiliki terbatas. Sebagian besar hanya melihat dari sisi pandangan pribadi mereka semata.

Dan kini kemajuan itu perlahan mulai terlihat, walaupun belum signifikan. Setidaknya saya telah berusaha keluar dari keterbatasan ilmu yang belum seberapa ini. Mampu mendobrak keadaan yang serba pas-pasan dengan energi dan ambisi untuk maju dengan bekerja keras dan pantang menyerah. Yang utama saya ternyata mampu mengalahkan kelemahan, keegoisan dan ketidakberdayaan sebagai mahkluk Tuhan yang tak sempurna dengan menyerap berbagai ilmu yang saya datangkan sendiri melalui, baca buku, berinteraksi dengan kawan dan banyak mendengarkan kisah-kisah kesuksesan orang lain. Karena sukses bagi saya adalah melawan ketidakmampuan.

Bahagia dan Mencintai Pekerjaan
Alhamdullilah usaha ku membuahkan hasil. Bukan materi semata yang dikejar (hihihi boong banget) tetapi ilmu disegenap bidang yang mampu menjadikan saya sebagai pribadi yang lebih. *maaf kepedean* hehehe. Karena disisa usia ku yang tidak lagi remaja. Ada hal-hal yang tentunya terbatas dimiliki terutama fisik. Sebagai wanita saya bisa kuat menahan dan menjalani berbagai macan ujian hidup. Tetapi sebagai manusia yang diberi akal pikiran, senantiasa mensinergikan semua batasan ini. Karena keyakinan akan janji Allah..

"Dialah yang menjadikan bumi ini mudah bagimu, maka berjalanlah disegala penjurunya. Dan makanlah sebagaian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan" (QS. Al mulk : 15)

"Orang mukmin yang kuat (dalam iman dan tekadnya) lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah dan masing-masing (dari keduanya) memiliki kebaikan, bersemangatlah (melakukan) hal-hal yang bermanfaat bagimu dan (mintalah) selalu pertolongan kepada Allah, serta janganlah bersikap lemah"

Setiap pekerjaan yang di lakoni, saya berusaha untuk mencintai dan menyenanginya. Dengan demikian ada energi positif yang mengiringi, ini memudahkan dalam bertindak dan tentunya akan ada apresiasi dari orang lain tanpa mengurangi kodrat sebagai mahkluk Tuhan.

Dalam benak selalu terbayang kelak jika Tuhan mengijinkan panjang umur. Ingin ku lihat dan rasakan buah dari kerja keras ini yaitu bisa menunaikan ibadah haji sebelum menghadap Illahi rabbi..amiin semoga doa ku ini terkabul.

Obat Awet Muda Meraih Mimpi
Ada 3S yang jadi pegangan yaitu Senyum, Sabar dan Syukur.
-Senyum otomatis ada otot-otot yang mampu menguatkan ekspresi wajah.
-Sabar pertanda kita mampu dan ihklas menjalani setiap ujian hidup.
-Syukur dibarengi selalu berpikir positif. Ini semua merupakan obat awet muda bukan hanya dari usia tapi pola pikir dan tindakan. Dengan begitu segala impian yang tertanam dalam benak insya Allah bisa terwujud.

                                    
                                                 

                       


Rabu, 30 Juli 2014

COMING SOON BUKU KOCAK MENYEGARKAN



Hallo guys, masih suasana lebaran nih. Sebelumnya saya minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin ya.

Habis lebaran biasanya masih menyisakan THR dong (bagi yang dikasih xixixi), mayan kan tuh duit walaupun cuma menyisakan recehan gambar Soekarno.

Saya saranin sih uang tersebut disisihin buat beli sesuatu yang bermanfaat, misalnya buku kan nggak bakalan rugi.

Oh iya, saya punya referensi buku ciamik nih, dijamin bakalan ngakak. Judul Buku "CAFE SPOOKY" yang ditulis oleh Berlian Rakhmat ini mengisahkan tiga sosok anak muda yang bekerja di sebuah kafe. Keseruan pun dimulai oleh kekonyolan tingkah laku mereka.

Pokoknya seru abis deh dan nggak bakalan rugi punya buku ini.

Taraaam.. Ini dia perwujudan bukunya.


Silahkan diincer dulu bukunya, bentar lagi bakal nangkring di Gramed ko, atau bisa juga free order sekarang di sini.

Dan inilah sosok si penulis yang mayan ganteng dan unyu-unyu kocak sedang melakukan sesi tanda tangan dengan seorang penggemarnya. 

Foto Berlian Rakhmat












Rabu, 23 Juli 2014

Hari Anak Nasional, Dulu Suka Main Apa?

Hari ini tanggal 23 Juli diperingati sebagai hari Anak Nasional, ini sesuai dengan keppres RI No 44 Tahun 1984, ini saya kutip dari wikipediaindonesia. Pihak Google pun ternyata sangat mengapresiasi hal ini dengan logo gambar Congklak.


Gambar diambil dari Google.com

Pernah main alat ini waktu kecil? Ya saya pernah dan selalu juara, karena memainkan permainan congklak ini sangat mudah yang belum bisa pasti langsung paham begitu main sekali. Tapi ternyata Congkak bukan permainan asli tradisonal Indonesia lho, konon katanya ini akibat dari pertukaran budaya luar yang masuk ke Indonesia jaman dulu.

Karena para ahli arkeolog dari National Geographic menemukan lempengan batu kapur di wilayah Yordania yang bentuknya memanjang dengan beberapa cekungan berderet pararel. Dan ini diyakini sebagai papan permainan tradisional bernama "congklak". Sebuah kebudayaan yang sangat kuno dan mungkin salah satau permainan tertua yang dikenal diperadaban moderen.

Jadi? Ini sebenarnya bukan alat tradisional asli Indonesia. Tapi karena beratus-ratus tahun lamanya alat ini sudah memasuki wilayah kita yang pada saat itu dibawa dari para pedagang asal afrika. Telah menjadi bagian dari tradisi kita. 

Waktu kecil permainan ini sangat saya sukai, terutama saat bulan puasa. Sambil ngabuburit nunggu beduk tiba. Ahh.. jadi inget masa kecil dulu. Congklak saat ini hampir tidak ketahui oleh sebagian anak-anak, tergeser permain game modern tinggal nunjuk tangan bisa asyik bermain seharain.

Saatnya berburu alat ini, soalnya Congklak sudah masuk kategori barang unik buat pajangan.

Congklak tipe kw murah meriah

Senin, 21 Juli 2014

MUDIK ASYIK APAPUN YANG TERJADI

Pastinya lagi pada bikin kue ya? Atau paking buat pulang kampung? Ah.. senangnya pasti banyak keseruan diperjalanan nanti. Apalagi nyiun aroma kue baru mateng, rasanya lebaran itu esok. Ngomongin pulang kampung atau mudik itu bikin prihatin buat saya, soalnya rumah orang tua nggak begitu jauh kira-kira 4-5 kiloan dari rumah. Pake angkot cuma sekali, bayar 3 rebu perak kalau pake motor makan waktu 1/4 jam. Tapi jangan pakai mobil pribadi (belum punya nih hehehe) jaraknya bisa makan waktu lebih dari 1,5 jam (macetnya itu bhoo). Pernah sih dulu tahun 93 s/d 95 ortu tinggal di Garut tepatnya di Kampung Nagrak (Cipanas) Tarogong. Masih remaja abegeh. Senengnya bukan main kalau acara mudik ini, pernah sampai berdiri di bis dari Bandung ke Garut saking banyaknya peminat mudik (emang udah biasa yee). Untungnya jarak yang ditempuh nggak begitu lama, apapun yang terjadi saya tetap enjoy diperjalanan itu.

Sebenarnya bisa saja mudik ke rumah mertua di Depok, tapi hiks.. mereka sudah tiada. Yang paling diingat mudik ke Depok itu acara masak-masak, bisa-bisa kayak orang mau hajatan. Sebab *kebetulan* keluarga dari suami ada yang berbeda keyakinan, makanya kita kalau masak seabreg. Semua datang tanpa kecuali. Memang ya Lebaran itu bikin tali silaturahmi nambah awet. Dari yang nggak kenal (sodara) disitulah kita dipertemukan.. "ohh ini istrinya oh ini anaknya" biasa begitu sapaan saudara yang baru kenal. Plus tak lupa angpawnya demen banget deh kalau yang ini. Cuma sekarang sedih mudiknya deket, eh apa ortu dipindahin dulu gitu ya?! halah kebangetan kalau ini. Rasanya seperti kurang mensyukuri keadaan ya. Oke deh tak apa mudik deket juga kan yang penting lebaran itu bisa saling memaafkan, bertemu dan makan-makan *iya kan?*

Baydeway, buat yang mau mudik selamat dijalan ya, hati-hati jaga kondisi dan kendaraannya jangan lupa ransum buat dijalan nanti. Sabar senyum jika kejebak macet berjam-jam dan berkilo-kilo, monggo dinikmati saja. Buat yang nggak mudik *kayak saya* banyakin bikin kue sama ketupatnya, siapa tahu kita kebetulan ketemu pastinya mampir dong, nggak usah repot kalau menjamu saya "dibungkus aja" biar cepet pulang wkwkwkwk.

Kamis, 17 Juli 2014

Apalah Arti Ulang Tahun

Hallo, apa kabar semuanya? Lama ya saya nulis di blog ini hampir 3 bulan lebih deh kayaknya. Entah kenapa nih, ko saya sungkan banget buat nulis. Padahal dulu ini adalah hal yang paling disukai. Rasa-rasanya tangan ini males banget mau nulis, padahal banyak hal dalam pikiran yang ingin saya share. Dalam hati sih sering berkata-kata ingin cerita ini itu, kejadian yang baru dialami ataupun kisah temen yang bikin miris, sedih dan pengen ngakak. Oiya, momen nulis ini kebetulan berbarengan dengan bertambahnya usia nih (makin muda) heleuuh ga sadar diri hehehe. Usiaku berapa? ga usah tahu deh ya biar dianggap tetep muda (padahal..?) 

Bertambahnya umur seseorang belum tentu dibarengi dengan sifat kedewasaan. Sering saya lihat entah itu teman, atau keluarga seringkali pertambahan umur ini tak menjadi pribadi yang lebih baik malah sebaliknya, ini memang ada kok. Tapi saya tidak berburuk sangka kenapa seseorang itu tidak mampu merubah sifat atau kelakuannya. Karena "mungkin" ada faktor lainya yang menjadi penyebab entah stres menghadapi kemajuan jaman yang tak mampu dikejarnya ataupun lingkungan yang tidak mendukung. Nah, disinilah peran kita sebagai teman untuk mampu mengingatkan hal-hal apa saja yang musti dilakukan, dikejar dan dihadapi. Ada sebagaian orang yang tidak mengerti arti "tanggung jawab" dan kenapa Ia tidak tahu? ada penyebab dari pola didik mereka dimasa kecil. Ya semua kembali pada niat pribadi masing-masing orang tersebut. Kalau mau hidup berjalan sesuai keinginan itu harus dikejar dan diusahakan. Cari ilmu sana-sini lihat kesusksesan orang lain (tanpa harus iri). Bukan begitu sodara-sodara..?! (jadi kaya bugulu ini teh) hehehe.

Kembali ke Ulang Tahun. Saya sebenarnya heran kenapa kita harus ulang tahun ya? Siapa yang pertama kali memprakarsai ide ulang tahun ini (maaf ga sempet searching). Karena sebagai seorang muslim dan memang kebetulan dikeluarga saya tidak mengenal istilah ini karena tidak pernah pula merayakan ulang tahun (ga ada modal kali ya) Ya sudah rasanya sesuatu yang baik kenapa tidak kita apresiasi, selama itu mendatangkan kebaikan, iya kan? Semoga saja dengan bertambahnya usia yang ke... *sebutin ga ya?* oke deh kan apalah arti umur sesuai judul diatas tapi ko berat banget ya mau nyebutin angka 41 (waduh keceplosan inih hahaa). Sebagai pribadi sih saya berharap dengan berkurangnya usia ada peningkatan dalam wawasan, kedewasaan dan kesabaran full dalam menghadapi berbagai macam situasi.

Saya suguhkan puisi buat diri sendiri ah.

Bernaung Di Bawah Takdir

Terlewati sudah perjalanan yang berliku dan terseok itu
Diantara rerumputan kering aku menyelusup mencari kesejukan
Walau pun tanah ini kadang basah kadang kering
Tetap memilah tempat untuk dipijak

Aku mencari perlombaan dalam jiwa yang kekurangan
Ada selintas takdir yang sempat ku sembunyikan
Karena takut dan tak percaya diri lantas menepi tak tahu diri
Namun ketidaknyamanan kerap menyelimuti

Kini masa itu masih ku jalani 
Memang belum sesuai hasrat hati namun tak akan ku pungkiri
Ada tautan yang menyapaku nanti
Dan bergegas menyapa diri, semoga terealisasi


Selasa, 15 Juli 2014

Minggu, 11 Mei 2014

Rabu, 07 Mei 2014

Menikmati Hari

Lumayan lama nih saya engga ngeBlog, eiy apa kabarnya? Karena hari-hari yang lalu rada-rada sok sibuk kayaknya, sekarang Alhamdullilah agak sedikit longgar, karena eh karena kini gaweannya nyambi jadi rumah nih, sambil ngemong si bocah yang baru berusia 15 bulan. Sebenarnya sedih sih, udah terbiasa dengan suasana kantor yang di Kalibata, dengan rekan yang semuanya baek banget, kocak dan saling support.

Kini apa daya, mau tidak mau saya musti kembali ke rumah, jadi pengawas dan pembantu, hiks. Ya, anak yang kedua sedang menghadapi UN SMP, sedangkan si bontot emang lagi perlu perhatian ekstra, belum lagi "suami" yang rada-rada manja minta perhatian lebih *tepok jidat pake duit* hadeeuh capedeh, hihihi.. Dan segudang persoalan menyangkut kegiatan anak-anakku di sekolahnya. Sampai-sampai pihak sekolah meminta kehadiran saya sebagai orang tuanya. Tapi dipanggil bukan karena kenakalan lho, guru cuma ingin konsultasi mengenai perkembangan anak-anak, yang ternyata anak sulung ku sering pingsan mendadak yang disebabkan sakit kepala akibat keserempet mobil 3 bulan lalu. 

Sedangkan anak ke 2, ternyata pernah bolos sampai 1 minggu lebih! penyebabnya? bukan tidak lain asma-nya sering kambuh, dan tidak ada keterangan ke pihak Sekolah. Bapaknya sibuk, emaknya sibuk cari materi, yang memang harus kami lakukan demi kebutuhan mereka juga tentunya. Tapi hasilnya? sedikit terbengkalai perhatian kami sebagai orang tua, saya khususnya "merasa" sudah memberi perhatian yang maksimal. Walaupun menanyakan kabar lewat telepon. Namun mereka menginginkan perhatian lain, keberadaan emaknya! Anak-anak sih bilangnya, "ga ada mama tuh ga bisa minta uang jajan lebih!" nah lho?! Padahal saya tergolong agak sedikit irit kalau nyangkut uang jajan mereka. Tergantung kebutuhan yang memang perlu banget, baru saya kasih. Ya, kadang sih ngasih kelonggaran juga, hehehe..

Sekarang, permasalahan dengan pihak sekolah udah clear, cuma ada cuma nih. Kerja di rumah sambil ngasuh si baby itu sesuatu banget deh, kerjaan ga kelar-kelar malah semakin numpuk. Bentar-bentar lari ngejar tu bocah yang udah mulai bisa jalan, ke luar rumah. Belum lagi rajukannya yang selalu pengen main ke luar. Kalaupun saya tahan untuk tidak main ke luar, ada-ada saja ulahnya, hari ini misalnya. Setengah air galon di dispenser habis di kucurkannya, untungnya temperatur panas tidak di nyalain. Salahnya saya, tadi keasyikan nulis dan si bocah asik main air. Memang butuh ekstra energi buat ngebagi waktu antara kerjaan rumah dan tugas jadi pengasuh. 

Memang butuh penyesuaian waktu, tapi saya coba nikmati dengan senag hati, karena memang harus begitu.

Kamis, 24 April 2014

Rabu, 16 April 2014

Alamak! Jalan kaki di Ruas Tol


Serius nih, saya mungkin hanya segelintir dari beberapa orang yang bertindak nekad. Iya Nekad ! Ga kebayang kan?

Ceritanya begini, hari jumat lalu tanggal 11 april, seperti biasanya. Mudik ke bandung seminggu sekali. 
Karena memang kerjaan ada di Jakarta.

Dari kantor di daerah kalibata naik angkot 16 turun di belawan (stikes) dari situ naik angkot lagi yang no 19 ke arah UKI cililitan. Apalagi tempat yang dituju kalau bukan terminal bus 'Primajasa' selain ongkos bus ekonomis hanya tiga puluh ribu rupiah, bisa dengan enaknya duduk nyaman di dalam bis ber-AC. Tujuan pemberhentianku adalah tol Cileunyi, oiya saya naik bis jurusan Tasik-Jakarta. Karena dari arah cileunyi tempat tinggal ku tidak begitu jauh hanya memakan waktu kira-kira 15 menit.

Keberangkatan sih adem ayem aja, bis dengan mudah kudapati. Tanpa dinyana, tragedi itu harus saya alami. Setiba di tol cileunyi kami rombongan penumpang harus menghadapi kenyataan. Bahwa perjalanan terpaksa tidak bisa segera berlanjut alias macet total! Posisi bis terhenti sekitar daerah Stadion Bandung lautan api yang baru kalau tidak salah merujuk daerah gede bage. 


Satu jam lamanya kami gelisah terduduk tak berdaya didalam bis. Lama kelamaan satu dua kaum adam mulai turun bis, hendak melakukan peregangan. Saya yang tadinya enggan turun, terinspirasi juga. Namun sebelum turun ku tanya pa sopir yang perawakannya sedikit tua. "Pak, kira-kira macet sampai jam berapa ya? Dan dengan enteng si pak sopir berkata "wah bisa2 sampai subuh neng" jleb banget ga tuh. Saya bengong, tapi dalam hati berfikir. "Ngapain juga nunggu berlama-lama.

Lalu Pak sopir ku tanya lagi "Pak kalau diri sini ke cileunyi kira2 berapa kilo? Masih jauh atau dekat?" Si pak sopir mengatakan sekitar 3,5 atau 4km, ga begitu jauh "katanya" lantas dengan keberanian yang muncul tiba-tiba karena rasa kangen dengan si baby tak bisa ditunda. Ya, sudah pa sopir saya sepertinya mau jalan aja nih. "Oh, kayaknya enak begitu neng, nanti bapak susul lagi kalau-kalau jalanan mulai agak lancar" oke pak, makasih ya. Untungnya saya ga bawa jinjingan yg berat, hanya tas berisi kosmetik.



Menampilkan IMG-20140411-00613.jpg
Foto kenangan "hanya ini"
Dengan mengucap bismillah, langkah kaki mulai ku ayunkan. Sepanjang perjalanan yang dilalui hanya beberapa kaum pria saja yang seide denganku, mereka punya tujuan sama yaitu 'cileunyi' kami rame-rame jalan kaki diruas tol yang sangat tidak mungkin dilalui dengan berjalan kaki. Kebetulan momennya ada heehehe. Kapan lagi!? Tapi setelah lirik kiri kanan, ternyata hanya saya perempuan "emak-emak" yang melakukan aksi tersebut, memang ada sih 3 anak gadis didepan tapi mereka turun dari bis yang jauh sesudahnya.

Jadi ingat waktu remaja dulu. Bolak-balik naik gunung seminggu sekali, jadi ada bekal kekuatan. Kekuatan berjalan kaki-ku ternyata masih kuat.


Sayangnya kejadian ini tak bisa ku abadikan lewat foto, hanya satu itupun agak buram, karena? batre hp tiba-tiba drop hehehe..

Selasa, 01 April 2014

Rindu Aksara


Hening nian malam ini, sehening jiwa yang tengah dikepung luasnya lautan keilmuan
Pada malam yang singgah penantian itu hadir, pada raga yang resah penampakan itu jadi nadir

Kadang tiupan sang angin pun hanya selintas bertepi dalam pikiran. Itupun dalam  balutan duka yang sesekali menghampiri

Kilau cahaya aksara nan bermakna melambai menyambut berjuta kisaran hidup, diantara jelaga kekurangan diri, ada kisah yang menyeruak dan coba mengejarnya

Liukan kisah dari sahabat telah mengobati dahaga yang terjaring diantara helaian kawat berserat yang tertanam sampai dasar tanah 

Dan menyembul menjadi tumpukan kabar berita yang sengaja ditumpah ruahkan sekedar melepas penat ataupun rasa gembira 

Ku coba menyaring dan bertabiat akan sisi kebaikannya 
Niscaya kebesaran hati menjemput ku mencari arti dan paham

Ya, waktu terlalui dengan dentingan kalimat yang sayang untuk dilalui 
Kabar malam ku menghampiri, kawan.

Senin, 03 Maret 2014

Kisah Perjalanan Menuju Kantor

Hai hai.. Tulisan diawal Maret nih. 2 minggu sudah Blog-ku nganggur, gatel sih kepingin nulis, ah tapi selalu saja 'ide' untuk melakukannya mampir di draff doang. O iya kali ini rasanya saya ingin membagi pengalaman tentang perjalanan yang seminggu sekali musti bolak balik Jakarta-Bandung. Ya, istanaku ada di Bandung sedangkan ladang rezeki kebetulan bertempat di Jakarta. Kata teman sih saya wanita super, padahal biasa aja tuuh, asyik malah bisa mondar-mandir Jakarta-Bandung, maklum dulunya gadis rumahan (halah, boong banget sih). 

Senin pagi, seperti biasa Aku selalu bergegas menyiapkan diri dan pakingan baju sudah siap sedari malam tentunya. Namun kali ini untuk yang ke 2 kalinya Aku sedikit terlambat karena bookingan Travel hampir semua full, padahal sudah dipesan sehari sebelumnya, apa daya terpaksa masuk daftar list tunggu. Ya sudahlah tidak apa apa, daripada ga berangkat kerja (gaji nanti dapat kortingan *ooh no!). Tapi ternyata dapat juga jadwal keberangkatan itu jam 07.45. Yes! pikirku penuh semangat. Namun sayang seribu kali sayang begitu keluar dari komplek rumah, ampuuun itu yang namanya macet sudah ga bisa ditolerir deh. 

Padahal jarak rumah dengan basecamp Travel seharusnya memakan waktu tidak kurang dari satu jam plus macet dikit, its oke. Cuman hari ini tidak tahu ada apa, macet harus memakan waktu hampir dua jam lebih. Otomatis dong, mobil yang seyogyanya sudah Ku tumpangi, blass! mendahului. Nelangsa banget sudah dibela belain lari lari kecil, kepanasan, haus pokoknya hari ini sedikit membuat emosi. Ahh, tapi cepat cepat Ku buat senang aja. Ngapain juga berpikiran yang tidak sehat takut imbas dengan kontrol diri, bisa bahaya. Dan yang lebih melegakan lagi setelah emosi reda, Ku lihat ada Warung Nasi Soto 'wah kebetulan, perut emang sudah minta diisi, efek emosi kali ya hehehe..

Akhirnya deal hari ini Aku berangkat jadi jam 11.45, sudah pasti kesiangan! "Ibu Yuli, silahkan keberangkatan segera dilakukan, Ibu dikursi no 2 ya.." seru seorang CS, oke sip! tanpa banyak basa basi Ku boyong tas ransel dan menaruhnya di bagasi. Begitu masuk kedalam mobil ternyata sudah ada penumpang sepasang suami istri ya kira kira usia mereka diatas 50 tahunanlah. Posisi si Suami duduk di tengah (satu jejer ada 3 kursi) dan si Istri disamping kanannya. Otomatis dong Aku berada disamping kiri suaminya itu. Feeling ku sih mengatakan si Suami yang agak perlente, terlihat agak genit. Karena begitu Aku duduk disampingnya, cepat cepat dia merapikan baju dan mengubah posisi duduk seolah sengaja menjauh dari Istrinya, sambil bersiul siul kecil, dih Aku yang lihatnya aja sedikit geram. 

Ko bisa ya seorang suami melakukan itu didepan istrinya. Namun si Istri yang melihat gelagat Suami bertindak demikian, langsung si dia itu minta bertukar tempat duduk. Si Suami tadinya menolak dengan alasan 'saya kan memang suka diposisi ini" namun setelah Istrinya mendelikkan mata laki laki ini mau tidak mau harus rela berjauhan denganKu (yee ko malah saya yang Geer ya). Menggelikan sih melihat roman istrinya setelah duduk berdampingan dengan Ku. Tanggan Suaminya langsung dikempit dengan sangat erat (takut kabur ya buu, ujarku dalam hati) hi hi hi suer saya ketawa geli. Dan setelah mobil melaju mendekati Tol Cipularang tak sadar saya tertidur pulas, dan kejadian itupun hilang dalam ingatan.





Senin, 17 Februari 2014

DISLKESIA? INI TANDANYA

DISLKESIA? INI TANDANYA 

Kesulitan Belajar?
Kesulitan Berhitung atau Matematika?
Kesulitan Membaca, Menulis/Dikte?
Kesulitan Menyalin dari Papan Tulis?
Kesulitan Berkonsentrasi?
Terlalu Aktif tidak bisa Diam?
Sulit bersosialisasi?

Adakah diantara pertanyaan diatas,  gejala yang dialami atau pun pernah melihatnya pada seseorang, entah itu Teman, Saudara atau malah barangkali Anak kita sendiri? Yuk segera beri tindakan sedini mungkin. Karena masalah ini bisa berujung pada hal yang menyulitkan nantinya.
Contohnya, saya sendiri. Terus terang diusia yang tidak muda bahkan menjelang puber ke dua (eh, hehehe) hal ini sering menjadi dilema, ini tanda pengidap Disleksia;

*Kesulitan Belajar

Terlalu banyak tugas atau rangkaian kalimat panjang, selalu membuat saya sedikit stress. Seakan-akan dunia dipenuhi oleh tugas-tugas. Secara tidak langsung kesulitan itu men-judge pikiran diawal. Tapi setelah dilaksanakan secepat kilat bisa terselesaikan. 

*kesulitan Berhitung

Oh no, ini adalah hal yang paling bikin saya bete hingga saat ini. Ya, tidak hapal perkalian apalagi pembagian, dua hal yang terumit dalam otak. Walau memakai kalkulator atau sejenisnya, selalu saja ada kesalahan. Yang dipikiran hanya mengerjakan dengan tuntas, tetapi entah mengapa angka-angka itu seolah berputar-putar, jadi seringnya berhitung 'total jumlah' tidak pernah beres, kecuali saya "tidak berada dalam tekanan berbagai tugas" 
*Tapi saya selalu ingin belajar dan belajar, ini untuk mengurai kekurangan dalam berhitung. Dan memang membutuhkan waktu tidak sedikit.*

*Kesulitan Membaca, Menulis/Dikte

Seingat saya kalau tidak salah, kelas 3 SD kemampuan membaca mulai bisa dikuasai. (Jadi pengen meluk bu Guru yang dulu selalu membimbing untuk fokus membaca) Saya sendiri tidak tahu kenapa bisa begitu sulitnya belajar membaca, sampai sampai Kakak pernah kesal dengan ketidakmampuan ini (jari dijepret pake pinsil, hehehe) 
Menulis-pun demikian, typo sana sini. Dan Disleksia ini masih berlaku hingga sekarang. Masalahnya dalam pikiran selalu terngiang-ngiang akan hal lain. Untuk seusia saya memang dibutuhkan 'Penekanan' atau tindakan tegas. Bahwa tulisan harus selesai hari ini juga! Dan dari situ seperti ada adrenalin untuk bisa membuktikan bahwa saya mampu menyeleseikan tugas.

*Kesulitan Berkonsentrasi

Ya, konsentrasi! Hal yang utama dalam melakukan segala tindakan. Namun si'Konsentrasi' inilah selalu menghadang, teteeup saya ga bisa sepenuhnya fokus 'kecuali' saat dimana ada masalah yang mendera mendadak konsentrasi itu muncul (aduuh, apa harus selalu didera masalah gitu hihihihi) supaya semua terselesaikan.

*Terlalu aktif dan Tidak bisa Diam

Menurut cerita orangtua sih, saya dulu nakalnya ga ketulungan, suka berkelahi, manjat atap rumah orang, main ke tempat jauh tidak pernah pamit. O, iya.. , hati-hati juga dengan pergaulan, karena tipe anak seperti saya jarang suka berteman dengan perempuan apalagi memakai baju peminim semisal rok. Tapi untuk kekreatifan jangan ditanya, karena hal ini paling mudah dilakukan (menurut saya) tapi tergantung pada 'Fokus' tadi.

Sengaja saya posting tulisan ini, untuk kehati-hatian sebagai orang tua dalam mendidik dan membimbing anak-anak. Disini saya tidak bermaksud mengekploitasi diri, hanya sekedar sharing pengalaman. Mudah-mudahan ini ada manfaatnya.

(Mohon maaf apabila ada kalimat yang kurang pas dalam pengucapannya, soalnya kepala saya sudah berat untuk terus menerus melakukan pengeditan :D dan akan saya posting lagi kelanjutan tentang Disleksia ini, next time )

Senin, 10 Februari 2014

Lembayung Itu Sedikit Muram


Lembayung
foto diambil dari google.com


Terduduk dengan separuh helaan nafas, 
sengaja kusinggungkan
Menepi pada hal duniawi, 
sengaja ku parkirkan
Bertindak dengan cara tak biasa, 
sengaja ku aksikan
Semua bertepi pada pilihan

Rongga diantara kabar duka, 
melepuh hati diantara pengabdian diri
Tersirat bimbang namun ku takkan pernah lari
Sengaja kusingsingkan nurani, 
sebab berita hanya selintas basi
Kini ku menata keinginan sanubari, 
yang lama ku nanti

"Keadaan yang memaksaku bertindak keji, 
sekeji kekuatan yang merasuk senja hari tadi"

Ada fenomena diantara rasa yang lenyap sesaat, 
namun bangkit akan niat yang terpatri
Kelabu itu dalam pikiran, 
sendu itu ada dalam apkiran, 
"kekuatan ada dalam tindakan"
Hanya bergerak sedikit tak apa, 
namun langkah ini menjadi kalimat nyata diakhiran

Dan Aku yakin ini...


Jumat, 31 Januari 2014

Disleksia Dan Keunikannya

Salam hangat, Pernah mendengar tentang Disleksia? Pernah tentunya, tapi apakah tahu bagaimana rasanya jika mengidap hal ini? Sedikit disini akan saya jelaskan, apa yang dirasa. Dan bukan berarti seorang Disleksia harus terpinggirkan dalam pergaulan. Contonnya saya, hehehe..

Dalam Penulisan

Saya paling sering mengalami masalah typo, dan ini selalu terjadi disetiap tulisan yang dibuat. Padahal setiap selesai nulis dilakukan pengeditan, tapi tetap saja dimata para ahli menulis ada saja yang salah. Belum lagi soal huruf yang kebolak-balik antara "d" mnejadi "b", "m" menjadi "n". Kalimat "minat" menjadi "minta", dan banyak lagi.

Setiap membuat kalimat ada saja huruf yang berkurang atau kelebihan, misalnya "kurang' saya tulis "kiurang", "fakta" ditulis "fata". Memori mengatakan "harus" tangan menulis "aharus". Bisa dikatakan Disleksia yang saya alami sedikit parah tapi tidak akut.

Tidak suka kalimat panjang. Dalam hal membacapun kehati-hatian sangat perlu contoh, membaca diawal paragraf, belum selesai fokus teralihkan ke paragraf berikutnya

Dalam berkegiatan

Misalnya bikin secangkir kopi, yang saya ambil bukan cangkir tapi piring, dan ini tak langsung disadari saat itu. Butuh waktu agak lama untuk mengurai apa yang salah. Piring tadi diisi air, nah begitu mendengar ada suara gemericik baru sadar akan kesalahan. Konyol memang.. hehehe

Dan ada sedikit cerita memalukan akan Disleksia saya. Pernah suatu hari keluar dari warung jus buah, oh yaa saya bawa motor waktu itu. Ku stater motor tapi ko ga nyala-nyala, tiba-tiba seseorang dari belakang berucap "bu bu.. maaf ini motor saya, mungkin motor Ibu yang didepan. Sambil menunjuk kearah persis depan motor orang ini. Saya cuma bisa cengengesan, sambil minta maaf dan berlalu secepat kilat hehehe

Atau, ada juga kisah kekonyolan lainnya. Ceritanya mau makan siang di warung nasi yang tidak seberapa jauh dari kantor. Bawa motor tentunya dong. Beres makan dengan asiknya melenggang kangkung balik ngantor lagi. Eh, tapi ada yang salah, apaan ya? Ya ampun motornya ketinggalan di warung nasi tadi. hehehe...

Nah inilah sedikit dari kekurang yang seringkali saya alami. Banyak kejadian konyol lainnya. Mungkin lain waktu akan saya posting.


Selasa, 28 Januari 2014

Tips Menghadapi Anak sakit

Pada kenyataannya, saya sebagai Ibu dituntut untuk bisa melakukan tugas rutin sebagai Orang tua. Nyambi bekerja diluar rumah adalah sesuatu yang pada awalnya aga berat. Namun seiring berjalannya waktu. Semua bisa ku-handle, insya Allah.

Namun minggu ini tenaga dan pikiran lumayan tersita dengan beruntunya ujian dari Allah swt. Anak pertamaku yang duduk di kela 3 SMA sakit, mungkin karena aktifitasnya yang terlalu banyak sampai kadang makan-pun terlupakan, alhasil panas tubuhnya ga berkurang, kira-kira 4 hari.. Dibawa ke Dokter aja?! Kata suami. Namun si Anak enggan ke Dokter meskipun dipaksa. Untungnya saya memang sangat paham riwayat sakitnya. Ya, memang si sulung ini punya riwayat Step sedari kecil. Jadi setiap kali panas tubuhnya mulai meninggi, eh.. tetapi panas -nya ini hanya dari bagian lutut sampai kepala. Sedangkan kakinya dingin. Nah, inilah tanda-tanda penyakit Step mulai menyerang. Segera ku sediakan air hangat dalam wadah, (kebetulan ada ember kecil dirumah). Lalu saya celupin tuh kaki si Anak. Supaya apa? Ya, supaya panas tubuhnya merata. Karena bisa bahaya kalau panas tinggi sedangkan kaki mendingin. Bisa bisa kena Step akut, dan ini menyebabkan daya ingat, fokus akan berkurang. Yang lebih ekstrim lagi bisa kena sindrom

Sabtu, 25 Januari 2014

Disleksia, Tidak Perlu Disalahkan

Salam hangat, Pernah mendengar tentang Disleksia? Pernah tentunya, tapi apakah tahu bagaimana rasanya jika mengidap hal ini? Sedikit disini akan saya jelaskan, apa yang dirasa. Dan bukan berarti seorang Disleksia harus terpinggirkan dalam pergaulan. Contonnya saya, hehehe..

*Misalnya bikin secangkir kopi, yang saya ambil bukan cangkir tapi piring, dan ini tak langsung

*disadari saat itu. Butuh waktu agak lama untuk mengurai apa yang salah. Piring tadi diisi air, nah

*begitu mendengar ada suara gemericik baru sadar akan kesalahan. Konyol memang.. hehehe

Setiap membuat kalimat ada saja huruf yang berkurang atau kelebihan, misalnya "kurang' saya tulis"kiurang", "fakta" ditulis "fata". Memori mengatakan "harus" tangan menulis "aharus". Bisa dikatakan Disleksia yang saya alami sedikit parah tapi tidak akut.Saya paling sering mengalami masalah typo, dan ini selalu terjadi disetiap tulisan yang dibuat. Padahal setiap selesai nulis dilakukan pengeditan, tapi tetap saja dimata para ahli menulis ada saja yang salah. Belum lagi soal huruf yang kebolak-balik antara "d" mnejadi "b", "m" menjadi "n". Kalimat "minat" menjadi "minta", dan banyak lagi.

Tidak suka kalimat panjang. Dalam hal membacapun kehati-hatian sangat perlu contoh, membaca diawal paragraf, belum selesai fokus teralihkan ke paragraf berikutnya
Dan ada sedikit cerita memalukan akan Disleksia saya. Pernah suatu hari keluar dari warung jus buah, oh yaa saya bawa motor waktu itu. Ku stater motor tapi ko ga nyala-nyala, tiba-tiba seseorang dari belakang berucap "bu bu.. maaf ini motor saya, mungkin motor Ibu yang didepan. Sambil menunjuk kearah persis depan motor orang ini. Saya cuma bisa cengengesan, sambil minta maaf dan berlalu secepat kilat hehehe

Atau, ada juga kisah kekonyolan lainnya. Ceritanya mau makan siang di warung nasi yang tidak seberapa jauh dari kantor. Bawa motor tentunya dong. Beres makan dengan asiknya melenggang kangkung balik ngantor lagi. Eh, tapi ada yang salah, apaan ya? Ya ampun motornya ketinggalan di warung nasi tadi. hehehe...

Nah inilah sedikit dari kekurang yang seringkali saya alami akibat Disleksia. Banyak kejadian konyol lainnya. Mungkin lain waktu akan saya posting.


Kamis, 23 Januari 2014

Gara Gara Dewi Lestari Simangunsong

Idiih, mungkin judulnya pasti ngira saya komplain sama penyanyi yang satu ini. Padahal... Itu adalah saat saya mendapatkan hadiah pemberian dari P'de Guslik Galaxi. Yaa, saat dimana saya ngikutin Kuisnya P'de yang berjudul Tebak Gambar Model. 

Yups, dari sekian Bukunya P'de, saya memiliki 2 Buku karya Beliau ini, yang satu hadiah dari GA-nya Om Hariyanto Wijoyo. 

Ini adalah pertama kali mendapatkan kiriman Buku dari P'de.. (senyam-senyum malu, Soalnya yang ini saya minta, opst) Tapi memang P'de itu orangnya rendah hati dan saya salut atas kebaikan beliau ini.
(ga pegang hidung kan..? hihihi.

Dan ini Hadiah dari Kuis Tebak Gambar Model. Ada rasa bercampur aduk, senang, suka dan masuk ke hati dengan  pemberiannya ini.



Nah, kalau yang ini hadiah dari GA-nya Om Hariyanto Wijoyo (jingkrak jingkrak dapat buku ini, kenapa? Karena kebetulan ngincer Buku P'de yang satu ini hehehe.

Walaupun dari sekian artikel yang P'de miliki, saya memilih sengaja memilih artikel ini. Karena secara tidak langsung berhubungan erat dengan apa yang sudah beliau berikan pada saya.

Terima Kasih P'de Guslik, karyamu menjadi kebaikanmu.

Rabu, 15 Januari 2014

Melangkah Rasa Ini

Bayangan hitam nan berbentuk pada alasnya
sengaja menyambut malam dengan penuh kegairahan
Asap itu mengepul dengan suka cita tanda keriangan bersama
Hanya ditempat seolah menatapku manja

Semilir menusuk angin malam ini
Sengaja kumaknai lekat-lekat pandangan menyendiri
Sebentar kutoleh keadaannya, hanya menatap
Sekedar menyadari akan kehadirannya

Kusesap udara yang lembab
Ketika rasa ini mulai meluruh
Kedinginan sekujur tubuh
Karenanya aku mulai larut


Selasa, 14 Januari 2014

Senin, 13 Januari 2014

BELAJAR DISIPLIN


Belajar disiplin diri merujuk pada pelatihan yang didapatkan seseorang untuk memenuhi tugas tertentu atau untuk mengadopsi pola perilaku tertentu, walaupun orang tersebut lebih senang melakukan hal yang lain. Sebagai contoh, seseorang mungkin saja tidak melakukan sesuatu yang menurutnya memuaskan dan menyenangkan dengan membelanjakan uangnya untuk sesuatu yang ia inginkan dan menyumbangkan uang tersebut kepada organisasi amal dengan pikiran bahwa hal tersebut lebih penting. 

Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa Latin “disibel” yang berarti Pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut mengalami perubahan menjadi “disipline” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Disiplin memerlukan integritas emosi dalam mewujudakan keadaan. disiplin diri dapat bermula pada suatu hal yang kecil, contoh : bagi pelajar yang mampu membagi waktu belajar, membagi waktu beribadah sehingga tak menimbulkan suatu pertabrakan kegiatan pada waktu yang sama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disiplin adalah ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan. Ketaatan berarti kesediaan hati secara tulus untuk menepati setiap peraturan yang sudah dibuat dan disepakatibersama. Orang hidup memang bukan untuk peraturan, tetapi setiap orang pasti membutuhkan peraturan untuk memudahkan urusan hidupnya.

Analoginya sederhana. Kita bisa perhatikan pentingnya peraturan itu dalam lampu lalu lintas. Ketaatan setiap pengendara terhadap isyarat lampu lintas jelas membuat kondisi jalan menjadi tertib dan aman. Bayangkan ketika masing-masing pengendara mengabaikan peraturan berupa isyarat lampu lalu lintas itu. Pasti kondisi jalan akan kacau, macet, dan bahkan memicu terjadinya kecelakaan.

Mengapa disiplin itu sulit ?

Kebiasaan yang kita lakukan akan menentukan masa depan kita. Kebiasaan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik, begitupun sebaliknya, namun untuk membiasakan kebiasaan baik itu tidak mudah. Mengapa demikian ?
Manusia memiliki sifat – sifat mendasar seperti : cenderung bermalas -malasan, ingin hidup seenaknya mengikuti keinginan hatinya dan keinginan untuk melanggar peraturan – peraturan yang ada.

Kita selalu menganggap pekerjaan sebagai suatu kewajiban apapun beban yang harus dilakukan, bukan sebagai kesenangan. Pepatah mengatakan “ kita akan lebih mudah menerapkan disiplin diri jika kita mencintai apa yang kita kerjakan ”.
Manusia cenderung cepat bosan jika melakukan kegiatan yang sama dalam jangka waktu lama.

Tips untuk dapat hidup dengan disiplin, dengan cara :

Kalahkan diri sendiri.
Lakukan kegiatan selingan sesekali di luar rutinitas.
Fokuskan fikiran pada tujuan akhir yang ingin dicapai.

Tips untuk meningkatkan disiplin diri, dengan cara :

Tetapkan tujuan atau target yang ingin dicapai dalam waktu dekat.
Buat urutan prioritas hal – hal yang ingin kita lakukan.
Buat jadwal kegiatan secara tertulis.
Lakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang kita buat, tetapi jangan terlalu kaku.
Berusahalah untuk selalu dsiplin dengan jadwal program kegiatan yang sudah kita susun sendiri.

Minggu, 12 Januari 2014

TIPS MENGHADAPI CUACA YANG TIDAK MENENTU

Menurut ramalan cuaca BMKG *BuMi Kian Galau* di beberapa daerah di Indonesia akan sering di guyur hujan (enakan diguyur cinta kali yaa hehehe). Nah untuk itu kita perlu mempersiapkan beberapa perlengkapan pribadi sebagai berikut :

TIPS MENGHADAPI CUACA YANG TIDAK MENENTU

*siapkan diri dengan asupan makanan yang bergizi, makan-makanan yang halal, minuman yang menghangatkan bisa, contoh : air teh hangat, kopi panas (kopi hangat ga enak dong) pokoknya semua yang bikin badan hangat deh, apalagi kumpul dengan keluarga. Dibarengi canda tawa ringan. Dijamin hangat tuh hehehe.


*Jangan keluar rumah kalau tidak ada kepentingan yang mendesak. Kecuali emang niat mau ujan-ujanan (bisa jadi untuk mengenang nostalgia masa kecil, hayoo ngaku yang kecilnya suka ujan-ujanan?!) 

TIPS MENGHADAPI CUACA YANG TIDAK MENENTU

*Di cuaca dingin jangan banyak berdiam diri. Gerakkan badan misalnya : beres-beres rumah, nyuci, nyetrika, nyapu, ngepel lantai. Pokonya ada suatu kegiatan yang bisa bikin keluar keringat deh! Apapun itu (??). Kalau tidak berhasil juga dengan cara-cara yang disebutkan tadi. Boleh menawarkan diri untuk memberikan jasa beresin rumah orang, kalau perlu jalanan disapu juga tuh hehhe..


*Nah untuk para abegeh apalagi yang jomblo, banyakin aktifitas yang positif ya? Misalnya berdoa agar segera dapet pasangan, Oh iya ada referensi doa buat yang jomblo nih... "Ya..Tuhan kalau ia jodohku, dekatkanlah padaku. Kalau ia bukan jodohku dekatkan ia padamu" cmiwwww.. hehehhe

TIPS MENGHADAPI CUACA YANG TIDAK MENENTU

*Untuk yang sudah mempunyai pasangan (sah). Banyak-banyak memberi kehangatan, bisa dengan senyuman, tapi alangkah lebih baik dengan perbanyak dukungan, yaitu penambahan anggaran buat shooping hehehehe...
Nah segitu dulu tips dari saya, kurang lebih mohon dimaafkan. Lebih kurang ya begini ini adanya *apa seeeh?!!* hehhehe..

Selamat berhangat-hangat ria *tuiiiing terbang ke kasur bobo lagi* :)

Sabtu, 11 Januari 2014

BERGUNA-KAH TES KEPRIBADIAN ?


Ya, saya memang memiliki banyak kekurangan dan ini manusiawi dong. Dan beberapa diantara kelemahan yang saya miliki, adalah :

*Menghindari perhatian akibat rasa malu.
*Kurang teraturnya hampir mempengaruhi semua bidang.
*Berjuang, melawan untuk menerima cara lain yang tidak sesuai dengan cara yang diinginkan.
*Punya ingatan kurang kuat, biasanya berkaitan dengan kurang disiplin dan tidak mau repot-     repot mencatat hal-hal yang tidak menyenangkan.
*Sulit dalam membuat keputusan.

Dan inilah hasil akhir menurut survey yang saya ikuti, tapi bukan berarti pula saya membanggakan diri *sombong* sekali lagi ini hanya hasil dari sebuah survey yang saya ikuti, lho yaa..


TheGiver
Mereka suka mencari kesinambungan melalui hubungan yang harmonis dan nilai-nilai kolektif. Mereka unggul dalam memilah suatu situasi dan bertindak sesuai dengan situasi, memberikan kehangatan dalam sebuah peraturan atau mengubah asam menjadi manis. Mereka secara alami mencari tahu apa yang orang lakukan, apa yang mereka nikmati, dan di mana dan bagaimana mereka bekerja. Tampaknya memiliki banyak kenalan yang tidak terbatas dan selalu memberikan perhatian pada orang yang membutuhkan. 
Fokus pada orang lain, merasa menjadi cahaya ketika orang di sekitar mereka bahagia, dan terganggu ketika ada sesuatu yang salah. Mereka adalah pemandu sorak, sering menyatakan dukungan, syukur, dan dorongan, dan memberikan pujian ke orang yang mereka hargai. Mereka mencatat apa yang sedang dilakukan dan apa yang perlu dilakukan, menawarkan bantuan mereka di mana pun diperlukan.
Menikmati kegiatan kelompok, mengatur dan cenderung untuk mengambil komitmen anggotanya secara serius. Secara umum, mereka bisa diandalkan dan tidak ingin mengecewakan orang lain. Sebagai pemain tim dan pemimpin proyek, mereka fokus pada apa yang akan dilakukan dan kekuatan masing-masing anggota. Adalah orang yang setia dan mereka mengharapkan loyalitas. Mereka melakukan percakapan dengan baik, menemukan kesamaan dengan speaker mereka. Mereka cenderung untuk menemukan cara yang tepat untuk merespon dalam situasi tertentu, tidak peduli seberapa tegang atau tidak nyaman situasi itu.
Termasuk orang yang menegakkan berbagai nilai, hanya nilai-nilai yang dibuat secara bersama-sama adalah cara menciptakan harmoni.  Cenderung untuk mengadopsi nilai-nilai kolektif dari kelompok sosial mereka.
Ringkasan: Hangat, empati, responsif dan bertanggung jawab. Sangat peka terhadap emosi, kebutuhan, dan motivasi orang lain. Menemukan potensi dalam diri setiap orang dan ingin membantu orang lain memenuhi potensi mereka. Dapat bertindak sebagai katalis untuk pertumbuhan individu dan kelompok. Setia, responsif terhadap pujian dan kritik. Sociable, memfasilitasi orang lain dalam kelompok, dan memberikan inspirasi kepemimpinan.
Kata kunci: Terorganisir, mengembangkan sumber daya manusia, pembangun konsensus, terampil, energi tinggi, antusias.
Karir pekerjaan: Agamawan, konselor, dokter, desainer, eksekutif dan kepemimpinan.

Rabu, 08 Januari 2014

Kenapa Saya Ga Dapat Ide?

Sedari jam satu malam tadi, hanya bolak-balik liatin TL orang. Padahal kopi sudah satu gelas lenyap dimulut. Mana di Bandung cuaca dingin sangat. Tangan berasa kaku semua. Sebentar-bentar nguap tapi ga bisa merem juga ni mata. Yang ada malah neg di lambung. "oalah, ternyata saya belum nemu nasi sedari sinag tadi", apa sengaja lupa atau emang malas. *kebiasaan yang jelek, jangan ditiru deh!*. Padahal udang kangen pengen posting tulisan, tapi mikir sampai kepala panas juga ga dapat ide. Jadinya yaa, garuk-garuk kepala yang emang gatal, entah ketombean kali ya? atau belum keramas? Hmm, dua opsi yang dibenarkan, memang... hehehe. Ih, bisa jadi pula karena akhir-akhir ini mulai tumbuh banyak uban *bukan uban tua kali ya?, saya merasa belum tua, ko" buktinya pasti nanti pada komen deh! bener ga?* hehehe..
Lirik gelas kopi yang tinggal ampas-nya, mulai deh berdatangan gerombolan penghisap rasa manis. Siapa lagi kalau bukan "semut". Ya, semut itu saya perhatikan ko mereka suka ya sama ampas kopi? Ah... sudahlah. Saya ga mau bahas kopi dan semut, suka panjang urusannya.

Kembali ke topik deh. Tapi bentar dulu ada inbox masuk, ya? silahkan disimak baik-baik celotehan saya. Kalau perlu dan emang harus, coba kasih ide dong? Apa yang musti saya tulis? Boleh tentang tips-trik atau puisi atau juga pengetahuan. Tapi jangan tentang travelling ya, kurang suka. *padahal ga punya dana tuuh, hehe*. Lihat jam di dinding menunjukkan angka 03.40, adzan awal subuh sudah berlalu. Badan mulai kedinginan nih. ambil mantel dulu ya, sebentar. Ihh, ternyata saya ga punya mantel ding! hahaha.. Ya, kepaksa pake sarung punya suami, lho! Sst... mumpung orangnya belum balik gawe. Kain sarung kubalutkan mirip orang yang ngeronda gituu! hmm, lumayan sedikit anget nih. Duhh, tapi kenapa pula ni kepala ko gatal melulu ya..? Sebentar-sebentar garuk, tapi posisi gatal-nya tetep disitu-situ juga, dibagian tengah kepala. Alamak! Sekarang nambah pula masalahnya! Apaan coba? Yups, laperrr asli nih. Tapi posisi lagi pewe. Mau beranjak dari tempat duduk ko males-nya minta ampun, efek kedinginan kali ya? *hehe, padahal posisi saya jongkok diatas kursi* soalnya kaki juga pas diraba dingin banget. 

Tapi ada yang lebih menyebalkan lagi. Ni kompi udah disusupin link ga jelas, tiba-tiba suka dengan sendirinya tab kebuka, nama-nya link.buick sama adf.ly. Maklumlah, kompi cuman satu-satunya itupun rame-rame digunakan sama anak, alhasil saya ga tahu apa yang sudah mereka download, biasanya sih dari video musik atau mp3. Karena dua anak-ku yang paling besar suka musik. Ni juga pas lagi nulis musti cepet-cepet nutup link yang ga jelas tadi. Mengganggu sangat deh! Tapi, mudah-mudahan insya Allah bulan depan pengajuan saya di acc sama bos, apaan tuh?! *hehehe, kasbon beli lapi-lah* Butuh banget sih. Karena keseharian aktifitas saya berkutat di dunia maya, ya harus punya-lah. Bukan buat gaya-gayaan lho! Setuju pastinya dong?!.

Untuk itu, mari doakan saya sejenak. 
Tema doanya :
*Dikabulkan pengajuan beli lapi.
*Gatal di kepala segera hilang.
*Laper diperut segera terisi.
*Badan yang kedinginan bisa hangat lagi.
*Kopi yang habis segera dibikinin lagi.

Berdoa selesai! Adzan subuh sudah berkumandang nih, saatnya menyegerakan diri. Kita jumpa lagi di siang hari *ngecek siapa aja yang udah pada ngasih saran, hehehe*
Wassalam.