Jumat, 14 November 2014

#Puisi Untuk Bapakku


;Bapa
Aku tahu dirimu rindu kupeluk
Aku tahu dirimu merasakan jemariku menjauh
Saat kupulang ke rumah kau jarang kusapa
Kau bertanya 'siapa yang datang' dari balik kamar
Itupun kujawab dengan sepintas

;Bapa
Kini tubuhmu terbaring lemah
Sekedar berjalanpun butuh tuntunan
Aroma tanah merah kerap kau utarakan
Dengan linangan penyesalan berjuta kata
Sebab masa pernah kau hilangkan

;Bapa
Aku paham jalan hidup masa lalu
Aku paham nasihat waktu yang kau jeda
Aku paham tujuan langkah yang sia-sia
Aku paham salah itu dari sengaja
Tapi aku lebih paham diantara kesunyian hati kita
Ada setitik cahaya yang kubawa dengan raga
Yaitu lentera kehidupan dari alam dan kejadian nyata

;Bapa
Sorot matamu doa buatku
Dan jauhku hanya mencari celah 
Kelak kubuat dirimu menangis bahagia
Dengan senyum dan air mata berbunga
Doaku takkan berlalu
Sampai tiba pada waktunya
Sesuai namamu Nurbaya
Nur cahaya, baya laut
Tempat asalmu dilahirkan 
Lautan Qalzam

Kan ku bawa nama ruhmu dari sana.

#Puisi Untuk Bapakku
#Puisi Untuk Bapakku