Demi terwujudnya masyarakat sehat dan berkualitas pemerintah bekerjasama dengan KemenkesRI mengupayakan sebuah dorongan dalam bentuk dukungan gerakan masyarakat sehat (GERMAS) dan Pendekatan Keluarga, yang dimana ini merupakan sebuah bentuk ajakan/anjuran untuk lebih memelihara pola hidup sehat. Secara kekeluargaan. Sehat itu mahal hingga butuh dijaga kedisiplinanannya.
Saat ini KemenkesRI menjalin kerjasama dalam bentuk kontrak kerja bersama para relawan Germas sebanyak 1500 relawan. Dengan menempatkan mereka di wilayah yang memang masyarakatnya punya kecenderungan mengabaikan pola hidup sehat. Apa saja wujud kegiatannya? Germas berfokus pada 3 hal mulai yaitu, melakukan aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur serta memeriksa kesehatan secara berkala.
Fokus perhatian Germas, contoh kecil, kebiasaan makan bubur ayam. Semangkuk bubur memang bisa mengenyangkan, tapi efek kenyangnya hanya sementara. Karena bubur itu mengandung gluetin yang cukup tinggi dan ini tidak baik bagi orang yang punya riwayat diabetes. Apalagi untuk diet, sangat tidak dianjurkan. Disini peran Germas dibutuhkan untuk mengajak masyarakat bagaimana membiasakan makan makanan yang bergizi.
O, iya. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) disini saya sebagai pegiat sosial media di undang KemenkesRI di sebuah acara yang bertajuk " Temu Blogger
Kesehatan 2017 “Urang Bandung Dukung Germas” Pendekatan Keluarga. Yang diadakan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dan Workshop “Mengulik Bahasa, Memaksimalkan Nilai Blog” Bersama Anwari Natari, bertempat di Savoy Homann Bidakara Hotel Jl Asia Afrika No 112, Cikawao, Lengkong, Bandung, Jawa Barat.
Hadir sebagai narasumber :
drg Oscar Primadi MPH, Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Masyarakat
Indra Rizon, Kepala Bagian Hubungan Media dan Lembaga Kemenkes RI
Uus Sukmana, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Dan narasumber workshop Kang Anwar Hatari.
Tujuan Germas mengajak masyarakat berperilaku hidup sehat, efeknya pun kesehatan terjaga, produktif, lingkungan bersih dan hemat biaya berobat.
Ditengah pemaparan para narasumber, karena acara seharian, ada 2 sesi dimana kami melakukan senam relaksasi beberapa menit. Dan ini ampuh buat kami para peserta yang kerap dilanda rasa bosan atau ngantuk.
Terlebih pada sesi workshop yang dibawakan oleh kang Anwar Hatari, dengan materi yang membuat saya, menambah wawasan dalam kepenulisan. Kang Anwar mengulas hal biasa menjadi luar biasa dari sebuah judul artikel. Hal ini dibahas mengingat sekarang judul sebuah artikel kerap tidak sebanding dengan isi materi. Memang sih ada beberapa yang sengaja melakukan hal demikian demi mendapatkan sebuah trafik.
Singkatnya acara workshop bareng kang Anwar itu tidak membosankan. Malah mendekati akhir acara bertambah keseruannya, kita-kita diajak melakuan permainan lempar kata. Sepele terdengarnya, tapi ternyata banyak peserta yang terkecoh. Dari sini pula saya memahami "fokus", fokus dengan apa yang orang lain sampaikan, menangkap gerak dan konsentrasi.
Kesimpulannya acara ini selain banyak keseruan, kita juga diajak ikut andil dalam mensosialisasikan Dukungan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) dan Pendekatan Keluarga. Yuk, dukung Germas sekarang!
Wah.. Terobosan keren ini, Mbak.
BalasHapusMemulainya dari keluarga, dari unsur yang paling bawah. Semoga bisa diimbangi dengan pemahaman semua masyarakat sehingga kegiatan ini berjalan lancar.��
Salam bahagia dari Bondowoso..
Iya, betul mas.. Dari kita untuk mereka. Dukungan moril yang utama
Hapussetuju teh, masyarakat sehat dimulai dari keluarga kita terlebih dahulu :)
BalasHapus