Sabtu, 27 Mei 2017

Ngobrol Bareng MPR RI Tentang 4 Pilar Kebangsaan Yang Kerap Kita abaikan

Empat Pilar MPR
Netizen Bandung, Ngobrol Bareng MPR RI

Assalammualaikum, jarang-jarang nih saya nulis tentang kebangsaan, dan ini jadi pertanyaan tersendiri buat saya “sebatas mana rasa nasionalisme yang saya miliki’’ Tapi saya yakin kok, bahwa saya memang punya rasa itu, contoh kecilnya ya dengan tidak bertidak diluar norma dan ketentuan hukum yang berlaku, tidak menentang kebijakan dan perundang-undangan juga tetap menghormati asas Pancasila sebagai landasan bernegara.

Seperti yang di kutip dari Sesjen MPR Ma'ruf Cahyono dalam sesi acara "Netizen Bandung, Ngobrol Bareng MPR RI" di Ruang Voltaire, Hotel Novotel, Bandung "masyarakat harus paham pada lembaga negara, serta paham akan wewenang dan tugas-tugasnya. Acara dipandu oleh Kepala Bagian Pengolahan Data dan Sistem Informasi Humas MPR, Andrianto yang dihadiri teman-teman blogger dari beberapa daerah seperti, Purwakarta, Cianjur, Cirebon, Tasimalaya, selaku pegiat sosial media mengapresiasi kegiatan acara seperti ini. 
Empat Pilar MPR
Netizen Bandung, Ngobrol Bareng MPR RI

Tujuannnya tidak lain bahwa sebagai instrumen kehumasan, para netizen mampu jadi penghubung MPR dengan masyarakat. Empat Pilar MPR bisa berkembang luas di masyrakat dan MPR memerlukan partisipasi pegiat media sosial untuk ikut menjembatani bagaimana MPR di mata masyarakat baik, serta memberi pemahaman bagaimana itu MPR yang mampu menjadi Rumah Kebangsaan. Program ini pun bertujuan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari.
Empat Pilar MPR
Sesjen MPR Ma’ruf Cahyono

Sedangkan narasumber yang hadir selain Sesjen MPR Ma’ruf Cahyono adalah Kepala Biro Humas Setjen MPR, Siti Fauziah, MPR Kepala Bagian Pemberitaan, Hulembaga, dan Layanan Inforformasi Biro Humas MPR, Rharas Estining Palupi, sebagai pemerintis pertemuan netizen kali ini. O, iya, pertemuan antara MPR dan para blogger ini sudah dirintis sejak dua tahun lalu, yang pertama berlangsung di Bogor, Solo, Jogjakarta, dan Jakarta. Untuk Bandung itu sendiri ini merupakan yang pertama di tahun 2017.

Empat Pilar MPR itu apa saja

1.Pilar Pancasila

Indonesia memiliki 19 000 pulau lebih, terdiri dari berbagai suku bangsa yang beraneka ragam adat-istiadat serta budaya dan agama. Seyogyanya kita harus mampu untuk saling menghormati segala bentuk perbedaan itu.

(Pasal 35) Menetapkan bendara Negara Indonesia sang merah putih

(Pasal 36) Bahasa Negara yaitu Bahasa Indonesia

(Pasal 36A) Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

(Pasal 36) Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya.

2.Pilar Undang-Undang Dasar 1945

Merujuk pada pasal 1 ayat (2) Undang-undang Dasar Negara Ripublik Indonesia 1945 yang menetapkan bahwa “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang dasar”

Sejalan dengan tuntutan reformasi dan tuntutan kebutuhan bangsa Indonesia, MPR dengan semangat kenegarawan dan memalui tahapan pembahasan mendalam dan bersungguh-sungguh untuk melibatkan berbagai kalangan masyarakat. Reformasi konstitusi telah mengantarkan bangsa Indonesia memasuki babak baru yang mengubah sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Perubahan yang disepakati dari amandemen UUD 45 adalah dengan cara adendum yang artinya perubahan UUD RI 45 dilakukan dengan tetap mempertahankan naskah asli, sedangkan naskah perubahan ditempatkan melekat pada naskah asli.

3.Pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia

Menurut pasal 26 telah dicantumkan bahwa, yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagi warga negara.

(Pasal 27) Segala warga Negara Indonesia kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan dengan tidak ada pengecualian. Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (pasal 27 ayat 3).

4.Pilar Bhinneka Tunggal Ika

Di runut dari pasal 28J ayat 2, bahwa dalam menjalan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan undang-undang, dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain serta untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum suatu masyarakat demokratis.

*******


Saya yakin 4 Pilar diatas seringkali terabaikan oleh sebagian kita, hingga banyak kejadian yang kerap mengundang kontoversi baik terhadap perorangan, kelompok dan yang lebih miris lagi terhadap aparatur negara. Mungkin inilah yang ingin ditekankan oleh MPR dengan cara mengundang kami-kami yang terbiasa mengakses sosial media dalam Acara Netizen Bandung, Ngobrol Bareng MPR RI
Empat Pilar MPR
Kebersamaan Blogger di acara Netizen Bandung, Ngobrol Bareng MPR RI


Tentunya ini memberi saya wawasan baru, bahwa kita sebagai masyarakat bisa ikut andil dalam merealisasikan pemahaman dengan beragam bentuk dan cara (selain demo) kepada masyarakat, bisa melalui tulisan bergambar (komik), dongeng, film, cyber army dan banyak cara inovasi lainnya. Pun bisa dengan ketetapan kita saat menggunakan internet, menyebarkan berita yang menginspirasi misal, tetap menjadi salah satu langganan provider XL dengan selalu memberikan informasi yang baik, karena jaringan XL yang sudah 4G dengan kecepatan akses inernet lumayan kencang (di daerah saya lho ya) sedikitnya PT XL Axiata pun telah menjadi bagian dari 4 Pilar yang saya uraikan diatas.

Yuk, mulai saat ini baiknya kita bersinergi dengan MPR dan Undang Undang Negara Republik Indonesia, hanya kita yang bisa mewujudkan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik.

36 komentar:

  1. Hayuuks atuh laa . . . barengan semua rakyat Indonesia menegakkan empat pilar kebangsaan

    BalasHapus
  2. Mungkin harus diadakan lagi penataran P4 kitu Teh?
    Penataran P4 dengan segala tantangan di dunia yang serba digital.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, setuju pisan harus diadakan penataran p4 deui siganamah :D

      Hapus
  3. jadi tambah pengetahuan nih! terutama ilmu kewarganegaraan nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ceu, sebagai warga negara yang baik, ya mau tidak mau kita harus tetap menghormatinya.

      Hapus
  4. Saya juga pernah ikut acara sosialisas 4 pilar ini Mak. Sekitar 2 tahun yg lalu. Buku2nya lengkap dibagikan. Sayang, sayanya yang malas membaca. Tapi kalau disuruh mengaplikasikannya agar negara inu tetap aman, damai, dan tentram bersama Pancasila, UUD, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika saya siap! Semoga kita bisa berkontribusi sesuai peran kita masing2 ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mulai dari posting berita2 baik kan ya.

      Hapus
  5. Sayangnya pendidikan di sekolah saat ini enggak kaya jaman aku dulu yang nanemin banget untuk jadi warga Indonesia yang cinta negaranya. Aku lihat sekarang ini sekolah negeri pun sudah jarang upacara di Senin pagi. Kalau dulu kan wajib hukumnya sekolah-sekolah upacara. Mungkin itu juga sebabnya kenapa 4 pilar kebangsaan ini jadi seolah terlupakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, itu dia. Sekolah2 dengan label taraf Internasional kerap meniadakan tradisi seperti itu, upacara Senin pagi. Miris ya

      Hapus
  6. Saling bersinergi dengan MPR melalui media social,
    Dengan cara demikian, bisa sangat membantu sekali ya Bunda , untuk tahu apa yang Masyarakat harapkan dari MPR itu.
    Andai bisa diadakan di tiap-tiap kota, heehehee…
    Supaya banyak orang-orang lebih sadar ya, akan 4 pilar tersebut.
    Bai the way, di desaku belum ada sinyal XL nih, Bunda.
    Melas banget, pernah make, bisa aksesnya di desa sebelah, atau nggak, perlu sms atau telfon di deket jendela. wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah kalau untuk sinyal XL bisa tuh ke pengaduannya, nanti langsung ditindak lanjuti kok, biasanya.

      Hapus
  7. 4 pilar sekarang memang sudah mulai dilupakan, bahkan banyak yang tidak tahu apa itu 4 pilar... Bagi saya acara ini penting sekali terlebih lagi jika disosialisasikan di tingkat Sekolah guna menanamkan rasa nasionalisme yang tinggi, bukan saja nantinya pemuda/i akan berjuang mempertahankan wilayah NKRI namun juga akan menggunakan produk NKRI salah satunya XL dengan jarigan kuat diseluruh wilayah Indonesia

    Bukan begitu mak Yul?

    BalasHapus
  8. Acara yang bagus mbak di tengah2 isu2 yg beredar dalam masyarakat seperti sekarang ini.
    Yup bener, gunakan inet/ teknologi dgn bijak, sebarkan hal2 positif, jgn yg hoax huhuhu
    Btw pelajaran PPKN/ PMP itu masih ada gak ya diajarkan di sekolah2?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahahahah.. April, edisi jadul juga, masih inget aja PMP. Tapi itu emang melekat ya buat kita2 produksi lama *eh :D :D

      Hapus
  9. Sebenarnya asal kita mau menerapkan menjaga perasaan orang lain sebelum kita bertindak, entah membuat status, menyebarkan berita/isu, berbicara, atau tingkah laku, sudah sedikit banyak ikut menyukseskan 4P itu ya, Mak. Kayak dulu pelajaran PPKn, menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika.

    Betapa banyak orang jadi musuhan karena saling sindir di sosmed karena beda pendapat, fenomena follow/unfollow, dll. Seolah hanya mau berteman dengan yang sepaham. Kalau ga sepaham langsung coret. Hmm...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Miris ya Mbak, katanya sekolah tinggi tapi menata sosmed aja ga mampu. Asal kita ga ikut arus aja kali ya

      Hapus
  10. ah selalu rindu acara dengan MPR karena sangat dekat dengan teman-teman disana. Semoga segera ada acara di Jakarta ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, acara seperti ini emang wajib kita ikuti deh

      Hapus
  11. Ini kemarin saya juga pengen datang loh mba.. tapi ternyata gak bisa karena ada acara lainnya.

    Empat pilar itu wajib untuk dilaksanakan karena kalau enggak bisa porak poranda negara ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yahh... sayang yah Tom. Tapi entar yang di jakarta aja deh ya dateng

      Hapus
  12. Memang udah saatnya 4 pilar itu diingatkan kembali, ya, Teh...
    Sangat cocok dengan keadaan bangsa kita akhir-akhir ini.
    Semoga kita bisa menjadi netizen yang menjembatani antara MPR dengan masyarakat.

    BalasHapus
  13. menumbuhkan rasa rasa lancasilais dg tau ttg pilar kebangsaan. smg generasi muda makin paham nasionalisme. Spy tdk cerai berai hanya karena masalah perbedaan.

    BalasHapus
  14. Mak Yuli ini luar biasa. ngomongin teknologi hayuk, kecantikan hajar, kesehatan apalagi dan ternyata ngomongin kebangsaan dan kehidupan berbangsa dan bernegara juga mangcepppppp.... emak junjungankuuuu

    BalasHapus
  15. aku blm pernah ikutan acara yg beginian secara langsung mbak, tp dari baca reportasenya mb yulia, sudah cukuplah, semoga makin byk yg sadar dan mau ambil bagian menjaga keutuhan nkri ya mbak.. salah satunya dgn menahan diri tdk melakukan hal hal diluar norma hukum yg berlaku di indonesia

    BalasHapus
  16. hmmm kok di situ situ mulu sih lokasi obrolan berbobot bareng MPR

    di Jember kapan ya? yang gratis gitu, yang sengaja ngundang blogger, hehehe



    eee teteup yeeee ujung2nya promo XL, wkwkwk

    BalasHapus
  17. Wiiih... Keren mbak Yuli euy, ngobrol pun bareng MPR RI, kalau di Medan mah belum pernah kayaknya MPR RI ngajak blogger diskusi.

    BalasHapus
  18. Anjay emak dateng ke acara mpr 4 pilar berdirinya bangsa indonesia bagus banget itu dan memiliki makna yang sangat berarti banget

    BalasHapus
  19. Aku suka gak paham sama kebebasan berdemokrasi bangsa ini.
    Jaman aku sekolah dulu,jarang banget orang bisa menyampaikan aspirasinya dengan bebas dan terbuka serta seluas-luasnya.

    Ini dampak negatif yang harus ditanggung.

    Tapi sebaliknya,
    Bisa jadidampak positif kalau ada acara mencerahkan semacam ini.
    Agar banyak orang makin melek kepemerintahan.

    BalasHapus
  20. Jadi ingat pelajaran Kewarganegaraan, mak. Dl jaman SMA, aku ikut cerdas cermat pilar kebangsaan soalnya hihi.

    BalasHapus
  21. wah seru banget bisa bertandang ke gedung MPR dan berbincang bareng dengan tema yang menarik

    BalasHapus
  22. pembahasan nya menarik ini 4 pilar pancasila. asik banget bisa diskusi langsung dengan bapak bapak mpr itu

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini dan demi kesehatan jiwa dan raga *ahelah. Maaf komentar yang menyertakan link hidup akan saya hapus :))