Hidup yang jelas dari pengalaman, menghidupkan makna hanya dari pemahaman artinya selama saya mengarungi kehidupan ini tak kurang dari berbagai deraan ombak dan tiupan angin sepoi-sepoi. Kadang menyejukkan kadang perih dirasakan. Saya terlahir dari keluarga sederhana yang untuk sekadar makanpun harus berjuang mati-matian. Masa kecil saya tidak sebagaimana umumnya anak-anak yang bisa dengan bebas mendapatkan apa yang diinginkan.
Kerap menahan tangis saat lapar mendera karena tidak ada yang bisa dimakan saat itu, harus menunggu kedatangan Bapak yang tidak menentu jam pulang kerjanya. Beruntung saya punya sifat cuek dan tomboy, sesulit apapun kedaan yang menimpa tidak pernah sekalipun membuat hidup saya patah arang, ditengah ketidakberdayaan ekonomi keluarga alhamdullilah saya selalu punya ide untuk bisa memenuhi kebutuhan utama satu itu, makan.
Saya kecil dipaksa dewasa oleh keadaan
Disaat para tetangga membutuhkan pertolongan entah itu mengambilkan air, memijat atau dimintai tolong membeli kebutuhan meraka. Maka dengan sigap saya selalu mengiyakan permintaan itu. Tidak perduli berapapun materi yang diberi selalu saya terima dengan gembira, malah terkadang hanya diupah dengan sepiring nasi pun saya sangat senang. Pernah juga menjajakan es pepaya dan pisang molen, saat itu usia tujuh tahun kalau tidak salah ingat.
Ada kejadian lucu sewaktu berjualan es pepaya, saat menjajakan diwaktu terik matahari tanpa sadar sepanjang perjalanan es pepaya itu saya makan. Alhasil sewaktu ada orang yang mau beli, esnya sudah habis saya makan. Tidak paham dan tidak tau harus bagaimana mengatakan hal ini kepada pemilik es, dengan enteng saya bilang kalau esnya habis saya makan.
Dimarahin? Pastinya, dan saya tidak diperbolehkan lagi berjualan. Lain lagi cerita sewaktu berjualan pisang molen, dagangannya laris terus tiap hari namun keuntungan yang didapat tidak saya nikmati sendiri, keuntungannya itu sering saya berikan kepada seorang teman yang kehidupannya tak jauh beda dengan saya, hanya saja dia seorang anak yatim. Dan saya memang punya sifat tidak tegaan. Apa yang saya punya selama itu ada pasti akan saya bagi dua.
Membangun ambisi
Melihat keadaan sekitar dan kejadian sehari-hari, membuat saya berpikir keras bagaimana caranya bisa mengubah dunia dan keadaan, saya tidak ingin melihat orang-orang yang senasib dengan saya larut dalam kepasrahan menerima nasib yang itu-itu saja. Mulailah saya bergerak dengan pikiran-pikiran dibarengi ide yang terkadang nyeleneh, diluar kebiasaan orang. Mulai dari mengumpulkan teman-teman, membuat berbagai prakarya dari barang bekas untuk di jual nantinya.
Alhamdullilah apa yang saya lakukan itu terdengar oleh pihak sekolah dan sayapun mendapat penghargaan dengan diberikan beasiswa untuk jangka waktu lima tahun (waktu melakukan kegiatan itu saya masih kelas 1 SD). Hal ini pun diikuti dengan nilai-nilai sekolah lumayan baik. Saat itu saya berpikir, tidak mentang-mentang mendapat beasiswa lantas seenaknya, saya harus mampu menunjukkan prestasi demi balas budi kepada pemerintah dalam hal ini sekolahan.
Mengejar kesesuaian, live to the max!
Beranjak dewasa dan berumah tangga, kembali terulang kisah masa kecil, ya, ekonomi, walaupun tidak sama kejadiannya. Sempat stres dan marah, beruntungnya saya bukan tipe orang yang mudah putus asa, ditengah keterpurukan ekonomi setelah suami terkena PHK besar-besaran dan suami sampai hilang semangat utuk mencari pekerjaan, kehidupan saya saat itu seakan berada dititik terendah.
Beruntung Allah memberi ujian seberat itu yang membuat saya nyatanya mampu bangkit dan bergerak. Mulailah dengan mencari pemasukan untuk membantu suami dari berjualan kerudung, masakan, kerupuk, menjualkan barang dagangan (baju dan peralatan rumah tangga) orang, semua saya lakukan dengan penuh keikhalasan, sampai akhirnya bisa mendirikan sebuah warung kecil-kecilan. Bahagia rasanya bisa memampukan diri.
Sebagai penyuka tantangan, suatu saat sewaktu saya bekerja di sebuah salon kecantikan. O iya, ditengah kebahagian bisa mendirikan warung itu, saya mendapat tawaran dari seorang teman untuk mengisi lowongan pekerjaan di Salon. Ini kesempatan baik bagi saya untuk mengembangkan diri, dan kembali lagi-lagi demi kesejahteraan keluarga.
Bermodalkan tekad saya diterima di salon sebagai asisten kapster dengan tugas beres-beres dan mencuci rambut. Tugas itu hanya saya lakukan selama tiga bulan saja, saya akhirnya dipercaya untuk melakukan tugas sebagai hairstylish dan make up. Apakah saya punya basic untuk melakukan tugas itu? Sama sekali tidak. Saya hanya belajar dari lingkungan dengan seringnya memperhatikan teman yang sedang memotong rambut atau merias wajah.
Ini tandanya penghasilan sayapun meningkat, alhamdullilah tentunya. Dan sebuah kendaraan roda dua pun saya miliki, meskipun dengan mencicil selama tiga tahun dan melunasinya sebelum waktunya.
Semakin aktifnya di dunia pekerjaan itu membuat saya harus benar-benar memperhatikan kesehatan tubuh, karena bekerja di Salon bisa seharian berdiri, tangan bekerja tanpa henti, tak jarang hal ini sempat membuat tubuh drop.
Beruntung waktu itu ada klien di salon yang menyarankan untuk mengkonsumsi Theragran-M jadi saat sakitpun tidak perlu berlama-lama, dan Theragran ini memang nyata ampuhnya sebagai vitamin yang bagus untuk mempercepat masa penyembuhan juga mengembalikan kondisi tubuh setelah sakit. Jadi saya pun mampu beraktivitas kembali dengan cepat.
![]() |
Source by jejakatadotcom |
Dan dengan tulisan ini ada berjuta harap dan impian untuk bisa berbagi kepada sesama teman blogger lainnya ataupun siapa saja yang membaca kisah ini, bahwa hidup itu hanya bisa dilakukan dengan perbuatan. Ingin maju ya bergerak, ingin sukses ya bekerja keras.
*Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Theragran-M*
Wah hebat sekali, proses pendewasaan karena keadaan dan itu sejak kecil ... artikel keren :)
BalasHapusYang jelas alhamdulillah tiada terkira, ini berkat pertolongan Allah.
HapusTahu tukang make up kalau ketemu tak suruh dempul wajah :)
BalasHapuspengalaman hidup yang inspiratif Teh. Sukses terus ya... Amin...
Hahahahha.. Kaya yang iya aja suka dandan 😂
HapusPengalaman mengajarkan segalanya ya, Mba. Menjadikan diri mba July sebagai pribadi yang pantang menyerah.
BalasHapusIya Mbak Inda.. Semua demi harapan untuk menjadi lebih baik.
Hapuspengalaman hidup yang akan membuat kita lebih bijak dan dewasa, gak semua orang bisa melaluinya
BalasHapusAmiin, semoga saya tetap menjadi pribadi yang berusaha untuk tetap baik.
HapusMak Jul pengalaman banyak yak... Dan alhamdulillah semua nya berbuah pengalaman yang positif. Jadi makin semangat sampai sekarang... ��
BalasHapusItumah pengaman cuma seujung jari Ris... Tapi berkesan 😂😂
HapusHidup adalah perjuangan ya mbak....
BalasHapusDan hidup ini keras kawan 😂
HapusBerarti keras dulu baru kerja ya mbak... wkwkwkwkwk
HapusIni cespleng utk kesehatan atau stamina Mbak? Saya kok jadi penasaran..
BalasHapusDua-duanya dong omm..
HapusDua-duanya dong omm..
HapusMasyaAllah... luar biasa sekali masa kecilnya Mbak. Udah terbentuk mental pejuangnya yah sejak kecil :)
BalasHapusPerjuangannya luar biasa banget, mbak, masih kecil udah pantang menyerah. Kebiasaan baik berbagi juga yang bikin kehidupan sekarang lebih baik, aamiin :)
BalasHapusWah baca pengalaman hidupnya jaman dulu bikin yang baca jadi ikutan merasakan apa yang dirasakan tempo hari xixi. Tapi mengisnpirasi sekali untuk terus bersemangat menjalani hidup ya. Semngat Teteh
BalasHapusPengalaman hidup yang inspiratif. Yang penting action ya mba. Goodluck lombanya!
BalasHapussalon kecantikannya di mana, Mbak? Penasaran jadi pengen ditata rambutnya sama Mbak :)
BalasHapusWkwkwkwkw....jualanya laris di beli sendiri ^_^ sukses Mbak Julia, btw ikut lomba nih kangamir dot kom
BalasHapusProses pendewasaan yg penuh liku-liku dan penuh tantangan. Semoga stamina selalu dibugarkan agar mncri rezeki lancar.
BalasHapusmasyaallah, very inspiring!
BalasHapusYa Alloh mbaa antara haru tapi lucu baca kisah mba pas jualan es pepaya itu. Alhamdulillah keadaan sekarang sudah jauh lebih baik berkat kerja keras mba Julayo ya...
BalasHapusmakyul, salut banget dengan perjuangan hidup maaak. btw, aku dulu waktu SD pernah jualan Es juga, ada es lilin, es pepaya, es kue. terus jualan kue juga. sukses terus untuk mak yul ya. semoga Allah selalu memberkahi setiap langkah yang emak pilih
BalasHapusPengalaman teh Julayjo ternyata luar biasa banget ya. Inspiratif. Tapi dgn pengalaman hidup sekeras itulah sepertinya Teteh menjadi tangguh menjalani hidup saat ini. Salut. Sukses dan semangat selalu ya.
BalasHapus**sungkem sama mak Yul...
BalasHapusAku selalu suka sama kejujuran mak Yul dalam bersikap.
Gak pake jaim, blak-blakan dan humble.
Tetap jadi pribadi yang dirindukan yaa, mak..
Love You.
Waa..Teh Jul kecil hebring banget. Sdh biasa kerja keras dari kecil. Btw, kl aku jd si pemilik es pepaya, pasti antara greget n kasian deh. Huhu..
BalasHapuskeperkasaannmu ternyata tempaan dr kecil ya, Mak!
BalasHapusKalau dr kecil udah ngerasain enggak mudahnya hidup,saat skrg dan mgkn sdh punya tentunya byk bersyukur
Ah,Mak! Kenapa kau doyan es pepaya? sekarang masih suka?
Saya dr kecil terbiasa gak jajan. Utk jualan, duh jauh bgt. Tapi dr hemat skrg tetep belajar hemat krn kebiasaan
BalasHapusBaginda Mak Julayjo memang keren pisan euy, dari kecil sampe skrg perjuangannya ternyata.. Skarang pun, gaul dan semangatnya itu loooh, bikin anak-anak muda menyembah menjura hehe.. lanjutkan.. #Bagi2HapeKapanYa hehe
BalasHapusBenar banget mak, kudu kerja keras, ada harga yang dibayar utk sebuah keberhasilan ya, semangat!
BalasHapusPerjuangan memang berat, tapi kalau tidak diperjuangkan akan lebih berat. Semangaaattt
BalasHapuswah, pantesan baginda selalu terlihat wow dan happening! ternyata ini tho rahasianya. aku ikutan aaahhh
BalasHapusMemang yang namanya kesehatan itu penting banget untuk dijaga ya Mak. Ternyata sekarang ada rekomendasi vitamin yang praktis dikonsumsi agar tubuh tetap fit. Makasih rekomendasinya Mak :D
BalasHapusDuh mak, baca pengalamanan hidupnya mak Yulia emang luar biasa. Tetep paling kocak ya bagian jualan es pepaya, yakali pepaya jualan dimakan sendiri .ya jelas kena marah wkwk
BalasHapusWahh luar biasa mba July ternyata dari kecil udah pekerja keras. Makanya tidak heran sekarang jadi Blogger Tangguh hehe. Sukses dan salam life to max mba!
BalasHapusRahasia tampil selalu fit, bolak balik Bandung-Jakarta ternyata ini tho. Untuk menjaga keadaan tubuh dalam keadaan selalu sehat.
BalasHapusSaluut dengan semangatnya Mak Yulia...ketegaran dan semangat untuk bangkit patut dicontoh. Keren...
BalasHapusWarbiyasak perjuangannya! Sehat selalu ya Mak Yul.. Bisa mendampingi sampai anak-anak dewasa, sampai mantu, sampai punya cucu.
BalasHapusSegala macam cobaan itu kalau kata mama di rumah adalah wujud kasih sayang Tuhan sama kita. Sekalian bekal juga di lain hari. Theragran-M ini bisa buat mempercepat penyembuhan luka operasi enggak Teh?
BalasHapusPerjalanan hidupnya gokil juga ya mak. Mirip2 nih sama saya, meski saya ga pernah ngabisin es jualan.
BalasHapusBtw, makyul kelas 1. Berarti tulisan ini termasuk tulisan sejarah nih.
Hmmm rasnaya tak ada yng lebih berharga dari pengalaman ya mba. Mahaguru untuk menjadikan kita lebih kuat, live to the max.
BalasHapusSemoga makin keren dan max ya mba...
Wahh aku bangga padamu mak. Ternyata dibalik blogger hits dan sukses ada banyak pelajaran hidup di belakangnya. Semoga bisa terus berkarya dan menginspirasi mak.
BalasHapuspengalama adalah guru yg terbaik.
BalasHapuskeep inspiring ya mba :)