Jumat, 31 Maret 2017

Suka Duka Saat Melahirkan Dan Menyusui Anak

Jadi mengenang ke 19 tahun yang silam, dimana waktu itu anak yang pertama lahir, di usia 22 tahun melahirkan seorang anak laki-laki, dengan kondisi masih labil (jiwa masih kekanak-kanakan) belum paham bener harus apa dan bagimana mengurus anak. Antara stress dan bahagia bercampur ga menentu.

Menikah di usia muda memang rentan menghadapi resiko beginian. Pemahaman akan parenting sangat minim, belum lagi godaan pergaulan teman-teman sebaya, uhhg dilemanya tiada terkira.

Memasuki HPL, saya dinyatakan dokter mengalami stress berlebihan. Mungkin ini karena merasakan sakit yang teramat sangat selama dua minggu. Tiba hari yang harusnya bayi dilahirkan namun pembukaan masih tetap 2, dari jam sembilan malam sampai pagi jam 7 cuma mengalami pembukaan 6, diinduksi sampai 3 kali tetap bayi tidak keluar.

Dan akhirnya dokter pun mengambil inisiatif membukanya secara paksa (digunting). Cairan ketuban yang keluar berwarna hijau, ini artinya bayi sudah terinfeksi kuman cairan tersebut. Kata dokter lambat satu jam saja bayi tidak segera dikeluarkan akan fatal akibatnya.

Alhamdullilah dengan ijin Allah, bayi lahir dengan selamat. Ya walaupun bisa dipastikan sudah terinfeksi dan harus masuk tabung yang diberi cahaya biru (apalah ini namanya, saya lupa). Untuk hal ini kata dokter jalan satu-satunya saya harus bisa memberikan ASI sesegera mungkin. 

Tapi kenyataannya ASI saya tidak keluar sama sekali, tambah stress iya.
Seminggu dua minggu sejak bayi lahir masih tidak ada perkembangan, ASI tetap tidak keluar. Susu formula pun jadi andalan, sedih pastinya, inginnya bayi diberi full ASI apa daya kondisi tidak memungkinkan. Coba kalau dari dulu ada suplemen seperti ASI Booster pasti saya nggak akan mengalami kesulitan mengeluarkan ASI. 

Buat buibuk yang kesulitan memberi ASI, sekarang ga usah khawatirlah kelancaran ASInya, percayakan saja sama ASI Booster, insya Allah pasti lancar dan dedek bayi bisa sehat sempurna seperti yang diharapkan.
#AsiBoosterTea #BanjirBeneranMak

Senin, 27 Maret 2017

Apa Rahasianya Jadi Blogger Traveller

Pernah merasakan tiba-tiba ingatan lost begitu saja? Saya sih cukup sering, maknya kalau teman-teman di Bandung sudah idak asing lagi kalu saya seringkali terlambat menghadiri sebuah acara, untungnya di Bandung memang agak-agak jarang yang ngadain event kalaupun ada biasanya saya pilih-pilih dulu yang kira-kira sesuai dan mau.

Keterlambatan ini bukan soal faktor macetnya lalulintas di Kota Bandung (alasan ini bisa diminimalisir) tetapi kerap ingatan saya ngedadak lost padahal tujuan sudah yakin, tempat acara pun saya tahu, namun entah kenapa saya seringkali kesasar padahal ini di Kota kelahiran dimana dari kecil hingga sekarang saya mendiaminya. Ya sudahlah bukan ini juga kok yang mau dibahas.

Hmm, jadi traveller itu enak ga sih? Kalau lihat review blognya tukang jalan jajan (Dodon Hery) atau sastraananta (Yosfikar Iqbal) kelihatannya asyik dan seru gitu, belum lagi blog-blog lainnya yang emang niche di traveling. Beneran saya mupeng banget ingin merasakan suasana baru dari kota-kota yang belum pernah saya singgahi. Entah itu kuliner, adat istiadat juga sejarahnya. 

Tapi untuk saat ini ada satu daerah yang ingin saya kunjungi, yaitu Banyumas. Katanya Banyumas sudah banyak bebenah dalam hal pariwisatanya, hal ini saya ketahui sewaktu diundang sebuah acara Promo Wisata Banyumas yang diadakan di Jakarta, tepatnya di RM. Handayani Jln. Matraman Raya, Jakarta timur. 

Apa Rahasianya Jadi Blogger Traveller

Yang saya tahu wisata yang lumayan booming dari banyumas itu Cuma Baturraden, tapi ternyata tidak demikian, “masih banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi dari Banyumas dan tak kalah menariknya dari Baturraden..” ungkap Bapak Kadisbudpar Banyumas, Saptono. Media dan blogger yang hadir diajak untuk turut serta mengekspose pariwisata yang ada di Banyumas. 

Apa Rahasianya Jadi Blogger Traveller

Nah, sejak menghadiri acara itulah saya punya keinginan jadi traveller, rasanya sangat disayangkan kalau belum merasakan keelokan daerah selain daerah sendiri, selain tentunya untuk menambah wawasan juga. Dan saya tertarik ingin menyaksikan Banyumas Ekstravaganzanya itu lho sama Festival Serayu Banyumas, ini event unggulan dari Banyumas.

Ingin juga melihat sentra produksi Batik Banyumas dan tentunya makanan khas Banyumas itu sendiri, seperti soto Sokaraja, getuk goreng, jenang jaket dan lainnya. Duh nggak sabar rasanya ingin segera ke Banyumas. Tapi...Apakah mungkin buat saya yang hanya blogger bala-bala? Yang tahunya cuma Bandung- Jakarta-Bekasi saja. Pasti mungkin dong yah, nggak mungkin itu kalau nggak ada budgetnya *ini masalah utamanya sih, muehehe.

Kecuali travelingnya ada yang endorse kayaknya si empunya blog bernavita (Bena) itu tuh, kemana-mana diendorse melulu, beda sih ya kalau selebblog mah, pasti banyak yang ngincer. Mana anaknya muda, cantik dan gokil. Mudah-mudahan sih emak-emak satu ini ada brand yang ngincer juga terus diajak piknik sambil dapat uang jajan juga, duuh ngiler :D 
Apa Rahasianya Jadi Blogger Traveller
Koper seukuran begini nih 
Oiya, kalau traveling itu barang bawaan yang simple dan muat dalam satu koper murah apa saja ya? Untuk dua atau tiga hari gitu. Tiga stel baju cukup? Harus bawa gaun nggak sih? Alat mandinya standart dong ya, sikat gigi, shampo, sabun mandi. Kalau bawa box kosmetik boleh ga? Yang kecil sih, isinya juga paling cuma bedak, lipen, pinsil alis+eyeliner. 

Untuk budget pribadi kira-kira berapa yang harus dibawa? Seratus, duaratus atau lebih dari sejuta? *yang terakhir mending buat bayar SPP anak :D. Tapi pernah sih saya baca review teman yang cuma bawa uang empat ratus ribu rupiah bisa keliling tiga kota plus makan dan tempat nginep “agak” lumayan. Itu benar nggak sih?

Seandainya suatu saat saya bisa menjajal tiap kota, tapi untuk saat ini Banyumas dulu yang ada dalam list. Trik dan tips apa saja yang seharusnya dilakukan seorang traveller selain harus review. Pokoknya travelling murah dan manja gitulah.