Ada yang tahu penyakit psoriasis? Atau memang pernah mengalaminya juga? Sama halnya dengan saya nih, bukan saya sih, tapi si sulung, sewaktu kecil ternyata pernah terkena penyakit satu ini. Dan baru tahu kalau penyakit ini namanya psoriasis sewaktu saya menghadiri undangan kesehatan bertempat di The Westin Hotel, Jakarta.
Acara yang menghadirkan narasumber ahli dibidangnya ini membuat saya bersemengat untuk mengetahui apa dan bagaimana penyakit psoriasis itu. Ada dr. Danang Tri Wahyudi, SpKK (Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin), Dr.Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM, sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta Mr. Milan Paleja, General Manager Pharma, President Director, Novartis Group Indonesia.
Ciri-ciri psoriasis yang diderita si sulung waktu kecil adalah, kulit kepala seperti berketombe tapi menebal, sampai saya merinding jika hendak membersihkannya. Namun, setiap dibersihkan itu selalu ada lagi ada lagi dan tumbuh di tempat lain di kepala si sulung. Waktu itu saya tidak memberinya pengobatan apapun selain rajin membersihkannya dengan baby oil setiap habis mandi.
Memang psoriasis adalah penyakit autoimun umum yang tidak menular, dan berdasarkan laporan WHO ( 2013 ), penyakit ini diderita sekitar 2% dari populasi dunia dan mempengaruhi 1-3% populasi Indonesia.
Untuk penyebab psoriasis memang belum diketahui secara pasti. Dugaan sementara seperti apa yang di ungkapkan dr. Danang, “hal ini dimungkinkan memiliki dasar penyebab penyakit autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel kulit yang sehat. Saat terserang sel yang semestinya melawan infeksi, sel-sel kulit menggandakan diri dengan cepat sehingga menyebabkan penebalan kulit pada penderita psoriasis. Belum diketahui kenapa sistem kekebalan tubuh bisa mengalami kinerja yang keliru, tapi para pakar menduga ada pengaruh dari lingkungan dan gen”.
“Pada kondisi normal, tubuh akan memproduksi dan mengganti sel-sel kulit mati dalam beberapa minggu sekali. Namun, pengidap psoriasis ini mengalaminya dalam hitungan hari sehingga terjadi penumpukan sel-sel kulit mati yang akhirnya membentuk penebalan kulit yang memerah, mengelupas, dan bersisik”.
Persis apa yang di ucapkan dr. Danang dengan kejadian yang dialami anak saya, yaitu terjadi penebalan di kulit kepalanya, kulit memerah dan terkelupas, terasa kering, dan bersisik. Gejala-gejala tersebut kadang disertai rasa gatal atau perih. Dan ini berlangsung cukup lama, kira-kira 9 tahun. Saya sendiri heran kenapa anak saya bisa terserang penyakit itu, padahal makanan sangat dijaga apalagi kebersihan lingkungan.
Oiya, semua bagian tubuh bisa terserang gejala psoriasis. Namun, kondisi ini biasanya muncul pada lutut, punggung bagian bawah, siku, atau kulit kepala. Tingkat keparahan gejala psoriasis berbeda-beda dan intensitasnya bisa berubah dari waktu ke waktu. Ada yang mengalami gejala ringan atau tidak sama sekali dalam kurun waktu tertentu, tapi kemudian bertambah parah hingga mengganggu kenyamanan pengidapnya.
Dr. Lily selalu mengingatkan untuk selalu berperilaku CERDIK dalam mengendalikan penyakit tidak menular. “Karena penyebab penyakit Psoriasis tidak hanya karena faktor genetik saja melainkan bisa juga karena gaya hidup yang tidak sehat”.
C - Cek Kesehatan secara rutin
E - Enyahkan asap rokok
R - Rajin aktifitas fisik
D - Diet sehat dengan kalori seimbang
I - Istirahat cukup
K - Kelola stress
Pengobatan Dengan Secukinumab
Psoriasis dapat menimbukan efek kurangnya kerpercayaan diri dalam hal penampilan, dimana penampilan adalah hal paling utama dalam membentuk kepribadian seseorang. Untungnya sekarang si sulung kan sudah dewasa dan sudah sembuh dari penyakit psoriasisnya. Namun jika ada diantara teman-teman yang mengalaminya atau saudaranya, sekarang gejala Psoriasis bisa diatasi dengan Pengobatan Secukinumab.
Secukinumab adalah Obat biologis – protein dengan rekayasa genetis, didapatkan dari gen manusia yang dirancang untuk menghambat komponen spesifik di system kekebalan tubuh yang menyebabkan inflamasi. Dan obat ini secara spesifik menyasar IL-17A yang bekerja secara selektif demi menghambat aktifasi IL-17A dengan respon tubuh terhadap infamasi dan daya tahan. Secara sederhana ,obat ini bereaksi dengan menghambat siklus respon daya tahan tubuh terhadap penyakit tersebut.
Kepedulian Novartis Terhadap Penderita Psoriasis
Novartis adalah penyedia solusi layanan kesehatan bagi pasien dan komunitas, dalam hal ini, Novartis Indonesia telah meluncurkan secukinumab, pengobatan baru bagi penderita psoriasi di Indonesia untuk mendapatkan kondisi kulit yang bersih dan lebih lama baik kondisi psoriasis menengah atau berat. Pasien psoriasis harus menemui dokter spesialis kulit terebih dahulu untuk menddapat diagnose klinis yang akurat. Nah, dengan Secukinumab diharapkan dapat memberikan kendali untuk penyakit psoriasis juga meningkatan standar harapan pasien terhadap pengobatannya.
Informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi http://novartis.com
Acara yang menghadirkan narasumber ahli dibidangnya ini membuat saya bersemengat untuk mengetahui apa dan bagaimana penyakit psoriasis itu. Ada dr. Danang Tri Wahyudi, SpKK (Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin), Dr.Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM, sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta Mr. Milan Paleja, General Manager Pharma, President Director, Novartis Group Indonesia.
Ciri-ciri psoriasis yang diderita si sulung waktu kecil adalah, kulit kepala seperti berketombe tapi menebal, sampai saya merinding jika hendak membersihkannya. Namun, setiap dibersihkan itu selalu ada lagi ada lagi dan tumbuh di tempat lain di kepala si sulung. Waktu itu saya tidak memberinya pengobatan apapun selain rajin membersihkannya dengan baby oil setiap habis mandi.
Memang psoriasis adalah penyakit autoimun umum yang tidak menular, dan berdasarkan laporan WHO ( 2013 ), penyakit ini diderita sekitar 2% dari populasi dunia dan mempengaruhi 1-3% populasi Indonesia.
Untuk penyebab psoriasis memang belum diketahui secara pasti. Dugaan sementara seperti apa yang di ungkapkan dr. Danang, “hal ini dimungkinkan memiliki dasar penyebab penyakit autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel kulit yang sehat. Saat terserang sel yang semestinya melawan infeksi, sel-sel kulit menggandakan diri dengan cepat sehingga menyebabkan penebalan kulit pada penderita psoriasis. Belum diketahui kenapa sistem kekebalan tubuh bisa mengalami kinerja yang keliru, tapi para pakar menduga ada pengaruh dari lingkungan dan gen”.
“Pada kondisi normal, tubuh akan memproduksi dan mengganti sel-sel kulit mati dalam beberapa minggu sekali. Namun, pengidap psoriasis ini mengalaminya dalam hitungan hari sehingga terjadi penumpukan sel-sel kulit mati yang akhirnya membentuk penebalan kulit yang memerah, mengelupas, dan bersisik”.
Persis apa yang di ucapkan dr. Danang dengan kejadian yang dialami anak saya, yaitu terjadi penebalan di kulit kepalanya, kulit memerah dan terkelupas, terasa kering, dan bersisik. Gejala-gejala tersebut kadang disertai rasa gatal atau perih. Dan ini berlangsung cukup lama, kira-kira 9 tahun. Saya sendiri heran kenapa anak saya bisa terserang penyakit itu, padahal makanan sangat dijaga apalagi kebersihan lingkungan.
Oiya, semua bagian tubuh bisa terserang gejala psoriasis. Namun, kondisi ini biasanya muncul pada lutut, punggung bagian bawah, siku, atau kulit kepala. Tingkat keparahan gejala psoriasis berbeda-beda dan intensitasnya bisa berubah dari waktu ke waktu. Ada yang mengalami gejala ringan atau tidak sama sekali dalam kurun waktu tertentu, tapi kemudian bertambah parah hingga mengganggu kenyamanan pengidapnya.
Dr. Lily selalu mengingatkan untuk selalu berperilaku CERDIK dalam mengendalikan penyakit tidak menular. “Karena penyebab penyakit Psoriasis tidak hanya karena faktor genetik saja melainkan bisa juga karena gaya hidup yang tidak sehat”.
C - Cek Kesehatan secara rutin
E - Enyahkan asap rokok
R - Rajin aktifitas fisik
D - Diet sehat dengan kalori seimbang
I - Istirahat cukup
K - Kelola stress
Pengobatan Dengan Secukinumab
Psoriasis dapat menimbukan efek kurangnya kerpercayaan diri dalam hal penampilan, dimana penampilan adalah hal paling utama dalam membentuk kepribadian seseorang. Untungnya sekarang si sulung kan sudah dewasa dan sudah sembuh dari penyakit psoriasisnya. Namun jika ada diantara teman-teman yang mengalaminya atau saudaranya, sekarang gejala Psoriasis bisa diatasi dengan Pengobatan Secukinumab.
Secukinumab adalah Obat biologis – protein dengan rekayasa genetis, didapatkan dari gen manusia yang dirancang untuk menghambat komponen spesifik di system kekebalan tubuh yang menyebabkan inflamasi. Dan obat ini secara spesifik menyasar IL-17A yang bekerja secara selektif demi menghambat aktifasi IL-17A dengan respon tubuh terhadap infamasi dan daya tahan. Secara sederhana ,obat ini bereaksi dengan menghambat siklus respon daya tahan tubuh terhadap penyakit tersebut.
Kepedulian Novartis Terhadap Penderita Psoriasis
Novartis adalah penyedia solusi layanan kesehatan bagi pasien dan komunitas, dalam hal ini, Novartis Indonesia telah meluncurkan secukinumab, pengobatan baru bagi penderita psoriasi di Indonesia untuk mendapatkan kondisi kulit yang bersih dan lebih lama baik kondisi psoriasis menengah atau berat. Pasien psoriasis harus menemui dokter spesialis kulit terebih dahulu untuk menddapat diagnose klinis yang akurat. Nah, dengan Secukinumab diharapkan dapat memberikan kendali untuk penyakit psoriasis juga meningkatan standar harapan pasien terhadap pengobatannya.
Informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi http://novartis.com