![]() |
Ibu Eva dari IBI |
Lomba Edukasi Bidan Sahabat Ibu dan Anak yang dilaksanakan pada jam 13.30 wib bertempat di aula Rumah Sakit Harapan Keluarga yang beralamat di Jln. Rancaekek No. Km 20, Cipacing Kab. Jatinangor, Jawa Barat. Alhamdulillahnya lagi tempat acara tidak begitu jauh dari tempat saya tinggal, ya sekitar 15km lah.
![]() |
Bidan Ade Ana Asmara |
Acara ini didukung oleh Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) diwakili Ibu Whilda dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Barat yang diwakili Ibu Eva. Perlombaan ini melibatkan para peserta bidan yang berkompeten dalam menjalani profesinya. Peserta Bidan yang tersebar di beberapa wilayah Jawa barat ini akan dinilai bagaimana cara mereka mengedukasi perempuan dalam mendukung perkembangan anak guna menjadi generasi emas dan orang tua paham akan asupan gizi terutama yang mengandung gula, garam dan juga lemak.
![]() |
Bidan Ade saat menerangkan stunting |
Ada Bidan Ade Ana Asmara SST.MPH yang menjadi salah satu peserta pada acara kemarin, beliau menyampaikan pentingnya stunting, perawatan tubuh dan mental ibu menyusui. Seperti diketahui sebagian masyarakat di Indonesia masih banyak para calon orangtua yang belum begitu memahami pentingnya stunting. Stunting ini merupakan masalah gizi kronis akibat kekurangan asupan gizi dalam jangka waktu panjang hingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Bidan Ade menerangkan ada 3 kunci kegiatan yang bisa mencegah stunting diantaranya adalah:
-Pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) bagi para remaja putri yang akan mempersiapkan diri menjadi calon orangtua.
-Melakukan pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil guna mencukupi kandungan gizi dan zat besi pada ibu hamil. Dan dukungan keluarga terutama suami untuk selalu mendampingi ibu hamil supaya mentalnya terjaga dan tidak stres.
-Pemberian makanan tambahan berupa protein hewani pada anak usia 6-24 bulan seperti telur, ikan, ayam, daging dan susu. Perlu diingat juga susu yang peruntukannya khusus balita bukan SKM, ya. Karena susu kental manis ini bukan minuman melainkan hanya toping sebagai variasi makanan atau olahan minuman.
Dari penuturan Bidan Ade ini saya teringat masa kecil yang memang menjadikan skm ini sebagai susu lanjutan asi (karena pengetahuan yang terbatas dari orangtua dan juga faktor ekonomi) *pantes gigi ku cepat rapuh * betul, kadar gula cukup tinggi dari susu kental manis ini dan kalsium serta protein yang terkandung dalam susu kental manis lebih rendah dari susu bubuk atau susu segar bisa mengurangi perkembangan tubuh. Saatnya kita dukung nih program program kesehatan seperti ini demi terciptanya generasi berkualitas, setuju?
![]() |
Sesi kuis ini cukup seru :) |
Mendekati akhir acara, para undangan dari kader kader dan masyarakat setempat disajikan hiburan berupa praktek perawatan seputar payudara dan kuis yang pertanyaannya berasal dari materi yang disampaikan Ibu Ade dan Ibu Eva untuk mendapat hadiah hiburan. Acara ini cukup menambah wawasan khususnya bagi para calon ibu, para undangan pun mendapat pencerahan dari materi yang disampaikan Ibu Ade dan Ibu Eva. Sebelum acara selesai kita sempatkan berfoto bersama buat kenang-kenangan siapa tahu suatu saat kita bisa bertemu kembali.
![]() |
Foto bersama dengan pemberian dan tamu undangan |
Semoga kedepannya masyarakat kita makin pintar dan memahami perkembangan tumbuh kembang anak terutama asupan gizi sehingga tercipta generasi emas dan menjadi anak yang berkualitas.
![]() |
Saya dan Ibu Wildha (YAICI) ciiss☺️ |
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di blog ini dan demi kesehatan jiwa dan raga *ahelah. Maaf komentar yang menyertakan link hidup akan saya hapus :))