Tampilkan postingan dengan label Bank BTPN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bank BTPN. Tampilkan semua postingan

Senin, 15 Februari 2016

Cukup 2000 Rupiah Jerigen Air Si Abah Jadi Andalan

“Aiiiiir..Aiiiir. Neng airnya sudah habis belum?!” 

Terdengar dari dalam rumah suara yang tidak asing di telinga saya. Si Abah. Ya, si Abah ini sudah lumayan berumur, usianyanya lebih dari 70 tahunan. Meskipun  perawakannya kecil namun masih terlihat perkasa dan bersemangat.

Dengan mendorong gerobak air yang berisi 10 jerigen. Tiap pagi dan siang si  Abah menjajakannya keliling komplek. Saya mengenal beliau lebih dari 10 tahun yang lalu.
Cukup 2000 Rupiah Jerigen Air Si Abah Jadi Andalan
Abah tukang air
Lingkungan komplek saya tinggal memang jauh dari perkotaan, dari lahan yang dulunya persawahan ini mudah diakses, makanya jadi pilihan kami. Tapi sayangnya air di rumah kami tidak bisa dikonsumsi karena mengandung zat besi yang lumayan tinggi.

Alhasil disinilah saya mengenal si Abah tukang air. Cukup 2000 rupiah jerigen air si Abah jadi andalan, saya bisa masak tanpa takut terkontaminasi zat berbahaya.
Cukup 2000 Rupiah Jerigen Air Si Abah Jadi Andalan
Abah dan gerobaknya
Air sumber utama mahkluk hidup. Tanpa air tak akan ada kehidupan, begitu juga dengan saya. Sudah hampir 16 tahun menjadi penghuni komplek sederhana. Dipinggiran kota Bandung, tepatnya di Kabupaten Bandung Timur. Rumah hasil kristalisasi keringat kami berdua ini menjadi tempat ternyaman saat berkumpul. Karena dilingkungan sini suasana kekerabatan  masih lumayan kental.

Sosok yang lugu dan bersemangat

Entah apa jadinya jika jasa si Abah tidak ada, orang yang selalu saya nantikan jika persediaan air buat masak habis. Bisa sih saya membeli air isi ulang, tapi tentunya ini memakan biaya tambahan. Karena PDAM belum menjangkau, mau tidak mau saya sangat terbantu adanya Si Abah ini.
Cukup 2000 Rupiah Jerigen Air Si Abah Jadi Andalan
Gerobak kesayangan Abah

Diusia rentanya beliau masih sanggup menjinjing jerigen air yang beratnya kira-kira setara 25 kg beras. Tubuh kecilnya begitu ringan dengan derap langkah kaki yang cepat saat mendorong gerobak air. Semangatnya itu masih tertanam sangat kuat. Tak sekalipun terlihat kelelahan. Pernah sekali saya ngajak ngobrol beliau dan menanyakan kenapa masih bekerja, bukannya istirahat di rumah, bercanda sama anak cucu.

Jawabannya simple. Karena tidak punya kemampuan lain, dan kebutuhan hidup terus mendesak. Mau tak mau ia masih harus berkutat dengan peluh keringat.
“Selama saya masih sehat dan sanggup menjalani pekerjaan ini, kenapa tidak. Abah sih bersyukur aja masih mampu melakukannya” Sambil tersenyum dengan lugunya.
Petikan kalimat yang terlontar dari bibirnya, membuat saya termenung dan terenyuh. Tak kuasa membendung air mata saat mendengarnya. Sambil tarik nafas, saya berdoa semoga beliau selalu ada dalam lindungaNya, dimudahkan rejekinya dan selalu diberi kesehatan. Amiin ya robbal alamin.

Harapan memberdayakan usaha

Dalam satu gerobak yang berisi 10 jerigen air itu, keuntungan yang didapatnya sekitar Rp.10.000. Dan dalam sehari Abah menjajakan air sebanyak 5 kali, berarti penghasilan perhari yang didapatnya Rp.50.000, jika dikalkulasikan dalam sebulan total Rp.1.500.000,- Pendapatan sebesar itu di jaman modern saat ini memang jauh dari kata cukup.

Tapi nyatanya beliau dan keluarganya mampu bertahan hidup, walau dengan sederhana. Sayangnya, jumlah itu kata si Abah sih ga tentu juga, kadang cuma terjual tiga gerobak air atau malah “pernah” hanya dua gerobak saja. Sebabnya, karena daya tahan tubuh beliau yang cukup rentan *ini mengingat usia juga*

Andai saja saya sudah mapan dan punya rejeki lebih, ingin rasanya berbagi kebahagian dengan Abah. Yaitu memberdayakan beliau mendirikan usaha warung kecil-kecilan di rumahnya. Dengan perkiraan modal awal yang dibutuhkan sekitar Rp.5.000.000,-
Cukup 2000 Rupiah Jerigen Air Si Abah Jadi Andalan
Hasil simulasi rencana menabung

Sempat bingung harus mulai dari mana untuk mengkalkulasi dana yang harus saya sisihkan, tapi begitu lihat ada program DAYA Mas Market dari Bank BTPN saya jadi terbantu dengan Simulasi “menabung untuk memberdayakan”.
Cukup 2000 Rupiah Jerigen Air Si Abah Jadi Andalan
Simulasi hasil yang akan didapat

Dengan Tabungan Taseto Mapan dana yang harus saya sisihkan perbulannya sekitar Rp.500.000,- dalam jangka waktu yang saya pilih selama satu tahun. Hasilnya Rp.6.145.086,- yang akan saya dapat nantinya. Ini lebih dari cukup untuk dana awal usaha warungnya si Abah.

Keinginan Ini saya lakukan sebagai wujud rasa terima kasih buat Mas Market Abah, yang sudah setia dengan jasanya menjadi pelengkap kebutuhan kami sekeluarga. *Insya Allah*