Tampilkan postingan dengan label Generasi Y. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Generasi Y. Tampilkan semua postingan

Minggu, 15 Januari 2017

Siapa Yang Punya 5 Ciri Ini? Bisa Jadi Kamu Adalah Gen Y!

Merasa sebagai generasi yang tumbuh di tengah hiruk pikuknya perkembangan teknologi wireless? Perlu diketahui lho efek teknologi itu ternyata berpengaruh terhadap kepekaan Gen Y akan sebuah perubahan. Dan biasanya tipe mereka ini tidak takut perubahan, hanya saja sering kali jadi tidak sabaran untuk melalui proses menuju perubahan itu. 

Mereka ini adalah generasi yang akrab dengan internet dan sangat aktif dalam media jejaring sosial. Gen Y ini dikenal sebagai generasi yang egosentris, senang jadi pusat dan selalu ingin menunjukkan kemampuannya.

Generasi Y (disebut juga Millenials dan Net Generation) selama ini dianggap sebagai generasi yang lahir antara tahun 1980-an hingga 1990-an. Meskipun demikian, ada berbagai pendapat mengenai kurun waktu persis yang membedakan generasi ini dengan generasi sebelum dan sesudahnya pada beberapa penelitian.

Penasaran? bagaimana membedakan antara Gen Y dengan generasi sebelum dan sesudahnya. Karena lekatnya generasi ini dengan internet jelas merupakan pembeda utamanya. Cuma, ada hal lain yang kemudian menjadi karakteristik Gen Y. Silahkan disimak 5 ciri perbedaan yang mereka miliki..

1. Berorientasi Pencapaian

Diasuh oleh orangtua yang tidak ingin membuat kesalahan dari generasi sebelumnya, Gen Y memiliki sifat percaya diri, ambisius, dan berorientasi pencapaian (achievement).
Sebagai orang yang berorientasi pencapaian, Gen Y memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka mencari tantangan baru dan tidak takut untuk mengkritisi kekuasaan. Gen Y menginginkan pekerjaan yang meaningful dan learning curve yang solid.

2. Berorientasi Keluarga

Meskipun berorientasi pada pencapaian, bukan berarti Gen Y menghabiskan seluruh hidupnya untuk bekerja, lho! Program-program berorientasi karier seperti fast track (penggabungan program pendidikan S1 dan S2 yang dapat ditempuh dalam waktu 5 tahun), misalnya, tidak terlalu berpengaruh terhadap Gen Y. Mereka ini cenderung meninggalkan pekerjaan dengan bayaran tinggi dan menggantinya dengan pekerjaan yang memiliki jadwal fleksibel demi work-life balance yang lebih baik.

Adakalanya generasi tua melihat sikap ini sebagai bentuk narsisme sekaligus bentuk kurangnya komitmen, disiplin, dan motivasi, profesional yang termasuk dalam generasi Y sebenarnya memiliki visi yang berbeda dalam ekspektasi terhadap tempat kerja. Mereka ini punya kecenderungan mengutamakan keluarga di atas pekerjaan. 
Keluarga via Pixabay

3. Melek Internet

Don Tapscott dalam bukunya, Grown Up Digital, menyatakan fakta mengejutkan perihal Gen Y. Generasi ini rupanya memiliki visi kehidupan ideal yang unik, yaitu tinggal di wilayah terasing alias antah berantah namun bekerja dengan dukungan internet.

Ya, Gen Y tumbuh dengan teknologi internet dan bergantung padanya untuk melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik. Dibekali dengan ponsel pintar, laptop, pulsa, dan paket internet, tentunya, generasi ini terhubung dengan internet selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu.

Saat berkomunikasi dengan orang lain, generasi Y lebih suka melakukannya melalui surel (surat elektronik/email) dan pesan teks alih-alih melakukan tatap muka. Selain itu, mereka lebih memilih webinar dan teknologi online, daripada presentasi-presentasi tradisional ala kuliah. Dan sangat wajar sih kalau pulsa benar-benar menjadi kebutuhan mereka.

Kebutuhan akan paket internet seolah menjadi kebutuhan primer, terlebih lagi dengan banyaknya aplikasi yang menawarkan penggunaan telepon melalui internet, misalnya WhatsApp dan Line.

Melek internet membuat dunia terasa borderless bagi generasi Y. Karenanya, tidak heran bila generasi Y memiliki keinginan travelling yang tinggi dan aplikasi semacam Traveloka menjadi begitu populer. Perusahaan ini menangkap fenomena generasi Y dengan baik dengan cara menyediakan layanan pemesanan tiket dan hotel secara online.

Baca juga :
Gino Feruci Hotel, Kemewahan Menginap di Keramaian Jalan Braga

Hobi jalan-jalan generasi Y dengan kebutuhan mendasar mereka akan paket internet bahkan ditangkap dengan baik oleh Traveloka. Perusahaan berlogo burung Godwit baru-baru ini meluncurkan Traveloka Connectivity, layanan pembelian pulsa dan paket internet secara daring bagi semua operator, seperti Telkomsel, Indosat, XL, dan sebagainya. Bagi generasi Y yang menyukai kepraktisan, fleksibilitas, dan harga yang lebih murah dibanding isi pulsa konvensional, layanan ini jelas pilihan menarik. 
Traveloka Connectivity via Traveloka


4. Menginginkan Perhatian

Gen Y haus perhatian! Mereka sangat menyenangi umpan balik dan bimbingan. Mereka akan sangat senang bila diikutsertakan pada sesuatu. Seiring dengan rasa haus mereka akan perhatian, generasi Y juga seringkali perlu dipuji atas sesuatu yang telah mereka lakukan.

Selain dipuji, Gen Y juga perlu ditenangkan hatinya. Itulah mengapa keberadaan mentor sangat penting bagi Gen Y. Mereka akan mendapatkan keuntungan besar dari mentor yang dapat membimbing dan mengembangkan bakat mereka.

5. Menyukai Kolaborasi

Gen Y berpartisipasi dalam olahraga kelompok, kelompok bermain, dan aktivitas berkelompok lainnya ketika masih anak-anak. Mereka menghargai kerjasama tim dan mencari masukan serta penegasan dari anggota kelompok lainnya. Gen Y adalah generasi yang ingin maju bersama-sama, loyal, dan berkomitmen. Mereka ingin disertakan dan terlibat atas sesuatu. 
Kolaborasi via tech.co

Jadi, siapa yang memiliki lima karakteristik Gen Y ini? *hanyo ngaku* :D