Tampilkan postingan dengan label pengetahuan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pengetahuan. Tampilkan semua postingan

Senin, 09 Maret 2015

Penyebab Kesulitan Belajar Pada Anak



Sedikit cuplikan kisah Penyebab Kesulitan Belajar Pada Anak. Lia, anak tetanggaku. Dia baru duduk di klas 5 sekolah dasar,tampak murung sesaat setelah menerima rapornya. Nilai yang didapatkan sangat tidak baik, alias banyak merahnya. Dalam benaknya sudah terbayang reaksi orangtuanya, dan hukuman apa yang bakal ia terima. 


Rabu, 04 Februari 2015

Senin, 17 Februari 2014

DISLKESIA? INI TANDANYA

DISLKESIA? INI TANDANYA 

Kesulitan Belajar?
Kesulitan Berhitung atau Matematika?
Kesulitan Membaca, Menulis/Dikte?
Kesulitan Menyalin dari Papan Tulis?
Kesulitan Berkonsentrasi?
Terlalu Aktif tidak bisa Diam?
Sulit bersosialisasi?

Adakah diantara pertanyaan diatas,  gejala yang dialami atau pun pernah melihatnya pada seseorang, entah itu Teman, Saudara atau malah barangkali Anak kita sendiri? Yuk segera beri tindakan sedini mungkin. Karena masalah ini bisa berujung pada hal yang menyulitkan nantinya.
Contohnya, saya sendiri. Terus terang diusia yang tidak muda bahkan menjelang puber ke dua (eh, hehehe) hal ini sering menjadi dilema, ini tanda pengidap Disleksia;

*Kesulitan Belajar

Terlalu banyak tugas atau rangkaian kalimat panjang, selalu membuat saya sedikit stress. Seakan-akan dunia dipenuhi oleh tugas-tugas. Secara tidak langsung kesulitan itu men-judge pikiran diawal. Tapi setelah dilaksanakan secepat kilat bisa terselesaikan. 

*kesulitan Berhitung

Oh no, ini adalah hal yang paling bikin saya bete hingga saat ini. Ya, tidak hapal perkalian apalagi pembagian, dua hal yang terumit dalam otak. Walau memakai kalkulator atau sejenisnya, selalu saja ada kesalahan. Yang dipikiran hanya mengerjakan dengan tuntas, tetapi entah mengapa angka-angka itu seolah berputar-putar, jadi seringnya berhitung 'total jumlah' tidak pernah beres, kecuali saya "tidak berada dalam tekanan berbagai tugas" 
*Tapi saya selalu ingin belajar dan belajar, ini untuk mengurai kekurangan dalam berhitung. Dan memang membutuhkan waktu tidak sedikit.*

*Kesulitan Membaca, Menulis/Dikte

Seingat saya kalau tidak salah, kelas 3 SD kemampuan membaca mulai bisa dikuasai. (Jadi pengen meluk bu Guru yang dulu selalu membimbing untuk fokus membaca) Saya sendiri tidak tahu kenapa bisa begitu sulitnya belajar membaca, sampai sampai Kakak pernah kesal dengan ketidakmampuan ini (jari dijepret pake pinsil, hehehe) 
Menulis-pun demikian, typo sana sini. Dan Disleksia ini masih berlaku hingga sekarang. Masalahnya dalam pikiran selalu terngiang-ngiang akan hal lain. Untuk seusia saya memang dibutuhkan 'Penekanan' atau tindakan tegas. Bahwa tulisan harus selesai hari ini juga! Dan dari situ seperti ada adrenalin untuk bisa membuktikan bahwa saya mampu menyeleseikan tugas.

*Kesulitan Berkonsentrasi

Ya, konsentrasi! Hal yang utama dalam melakukan segala tindakan. Namun si'Konsentrasi' inilah selalu menghadang, teteeup saya ga bisa sepenuhnya fokus 'kecuali' saat dimana ada masalah yang mendera mendadak konsentrasi itu muncul (aduuh, apa harus selalu didera masalah gitu hihihihi) supaya semua terselesaikan.

*Terlalu aktif dan Tidak bisa Diam

Menurut cerita orangtua sih, saya dulu nakalnya ga ketulungan, suka berkelahi, manjat atap rumah orang, main ke tempat jauh tidak pernah pamit. O, iya.. , hati-hati juga dengan pergaulan, karena tipe anak seperti saya jarang suka berteman dengan perempuan apalagi memakai baju peminim semisal rok. Tapi untuk kekreatifan jangan ditanya, karena hal ini paling mudah dilakukan (menurut saya) tapi tergantung pada 'Fokus' tadi.

Sengaja saya posting tulisan ini, untuk kehati-hatian sebagai orang tua dalam mendidik dan membimbing anak-anak. Disini saya tidak bermaksud mengekploitasi diri, hanya sekedar sharing pengalaman. Mudah-mudahan ini ada manfaatnya.

(Mohon maaf apabila ada kalimat yang kurang pas dalam pengucapannya, soalnya kepala saya sudah berat untuk terus menerus melakukan pengeditan :D dan akan saya posting lagi kelanjutan tentang Disleksia ini, next time )

Sabtu, 25 Januari 2014

Disleksia, Tidak Perlu Disalahkan

Salam hangat, Pernah mendengar tentang Disleksia? Pernah tentunya, tapi apakah tahu bagaimana rasanya jika mengidap hal ini? Sedikit disini akan saya jelaskan, apa yang dirasa. Dan bukan berarti seorang Disleksia harus terpinggirkan dalam pergaulan. Contonnya saya, hehehe..

*Misalnya bikin secangkir kopi, yang saya ambil bukan cangkir tapi piring, dan ini tak langsung

*disadari saat itu. Butuh waktu agak lama untuk mengurai apa yang salah. Piring tadi diisi air, nah

*begitu mendengar ada suara gemericik baru sadar akan kesalahan. Konyol memang.. hehehe

Setiap membuat kalimat ada saja huruf yang berkurang atau kelebihan, misalnya "kurang' saya tulis"kiurang", "fakta" ditulis "fata". Memori mengatakan "harus" tangan menulis "aharus". Bisa dikatakan Disleksia yang saya alami sedikit parah tapi tidak akut.Saya paling sering mengalami masalah typo, dan ini selalu terjadi disetiap tulisan yang dibuat. Padahal setiap selesai nulis dilakukan pengeditan, tapi tetap saja dimata para ahli menulis ada saja yang salah. Belum lagi soal huruf yang kebolak-balik antara "d" mnejadi "b", "m" menjadi "n". Kalimat "minat" menjadi "minta", dan banyak lagi.

Tidak suka kalimat panjang. Dalam hal membacapun kehati-hatian sangat perlu contoh, membaca diawal paragraf, belum selesai fokus teralihkan ke paragraf berikutnya
Dan ada sedikit cerita memalukan akan Disleksia saya. Pernah suatu hari keluar dari warung jus buah, oh yaa saya bawa motor waktu itu. Ku stater motor tapi ko ga nyala-nyala, tiba-tiba seseorang dari belakang berucap "bu bu.. maaf ini motor saya, mungkin motor Ibu yang didepan. Sambil menunjuk kearah persis depan motor orang ini. Saya cuma bisa cengengesan, sambil minta maaf dan berlalu secepat kilat hehehe

Atau, ada juga kisah kekonyolan lainnya. Ceritanya mau makan siang di warung nasi yang tidak seberapa jauh dari kantor. Bawa motor tentunya dong. Beres makan dengan asiknya melenggang kangkung balik ngantor lagi. Eh, tapi ada yang salah, apaan ya? Ya ampun motornya ketinggalan di warung nasi tadi. hehehe...

Nah inilah sedikit dari kekurang yang seringkali saya alami akibat Disleksia. Banyak kejadian konyol lainnya. Mungkin lain waktu akan saya posting.


Senin, 13 Januari 2014

BELAJAR DISIPLIN


Belajar disiplin diri merujuk pada pelatihan yang didapatkan seseorang untuk memenuhi tugas tertentu atau untuk mengadopsi pola perilaku tertentu, walaupun orang tersebut lebih senang melakukan hal yang lain. Sebagai contoh, seseorang mungkin saja tidak melakukan sesuatu yang menurutnya memuaskan dan menyenangkan dengan membelanjakan uangnya untuk sesuatu yang ia inginkan dan menyumbangkan uang tersebut kepada organisasi amal dengan pikiran bahwa hal tersebut lebih penting. 

Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa Latin “disibel” yang berarti Pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut mengalami perubahan menjadi “disipline” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Disiplin memerlukan integritas emosi dalam mewujudakan keadaan. disiplin diri dapat bermula pada suatu hal yang kecil, contoh : bagi pelajar yang mampu membagi waktu belajar, membagi waktu beribadah sehingga tak menimbulkan suatu pertabrakan kegiatan pada waktu yang sama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disiplin adalah ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan. Ketaatan berarti kesediaan hati secara tulus untuk menepati setiap peraturan yang sudah dibuat dan disepakatibersama. Orang hidup memang bukan untuk peraturan, tetapi setiap orang pasti membutuhkan peraturan untuk memudahkan urusan hidupnya.

Analoginya sederhana. Kita bisa perhatikan pentingnya peraturan itu dalam lampu lalu lintas. Ketaatan setiap pengendara terhadap isyarat lampu lintas jelas membuat kondisi jalan menjadi tertib dan aman. Bayangkan ketika masing-masing pengendara mengabaikan peraturan berupa isyarat lampu lalu lintas itu. Pasti kondisi jalan akan kacau, macet, dan bahkan memicu terjadinya kecelakaan.

Mengapa disiplin itu sulit ?

Kebiasaan yang kita lakukan akan menentukan masa depan kita. Kebiasaan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik, begitupun sebaliknya, namun untuk membiasakan kebiasaan baik itu tidak mudah. Mengapa demikian ?
Manusia memiliki sifat – sifat mendasar seperti : cenderung bermalas -malasan, ingin hidup seenaknya mengikuti keinginan hatinya dan keinginan untuk melanggar peraturan – peraturan yang ada.

Kita selalu menganggap pekerjaan sebagai suatu kewajiban apapun beban yang harus dilakukan, bukan sebagai kesenangan. Pepatah mengatakan “ kita akan lebih mudah menerapkan disiplin diri jika kita mencintai apa yang kita kerjakan ”.
Manusia cenderung cepat bosan jika melakukan kegiatan yang sama dalam jangka waktu lama.

Tips untuk dapat hidup dengan disiplin, dengan cara :

Kalahkan diri sendiri.
Lakukan kegiatan selingan sesekali di luar rutinitas.
Fokuskan fikiran pada tujuan akhir yang ingin dicapai.

Tips untuk meningkatkan disiplin diri, dengan cara :

Tetapkan tujuan atau target yang ingin dicapai dalam waktu dekat.
Buat urutan prioritas hal – hal yang ingin kita lakukan.
Buat jadwal kegiatan secara tertulis.
Lakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang kita buat, tetapi jangan terlalu kaku.
Berusahalah untuk selalu dsiplin dengan jadwal program kegiatan yang sudah kita susun sendiri.

Kamis, 17 Oktober 2013

Disleksia, Apa sih Itu?

Disleksia, Apa sih Itu?  Sebenarnya ini sih bukan suatu hal yang luar biasa, Disleksia. Ya, aku ternyata mengidap kelainan ini. Pada awalnya sih ga ngeh dengan nama penyakit ini. Aku merasa baik-baik saja ko', insya Allah jiwa ragaku sehat juga. Mungkin karena kini aku berkecimpung di dunia penulisan, jadi hal seperti ini baru diketahui. Mungkin juga setelan santer di media tentang orang orang yang mengidap kelainan ini.

Secara lebih khusus, saya biasanya mengalami masalah masalah berikut:


* Masalah fonologi

Yang dimaksud masalah fonologi adalah hubungan sistematik antara huruf dan bunyi. Misalnya mengalami kesulitan membedakan ”paku” dengan ”palu”; atau keliru memahami kata kata yang mempunyai bunyi hampir sama, misalnya ”lima puluh” dengan ”lima lupuh”. Kesulitan ini tidak disebabkan masalah pendengaran namun berkaitan dengan proses pengolahan input di dalam otak.


* Masalah mengingat perkataan

Menurut penelitian disleksia mempunyai level intelegensi normal atau di atas normal namun mereka mempunyai kesulitan mengingat perkataan. Sulit menyebutkan nama teman-teman dan memilih untuk memanggilnya dengan istilah “temanku di sekolah” atau “temanku yang laki-laki itu”. Mampu menjelaskan suatu cerita namun tidak dapat mengingat jawaban untuk pertanyaan yang sederhana.


* Masalah penyusunan yang sistematis / sekuensial

Saya mengalami kesulitan menyusun sesuatu secara berurutan misalnya susunan bulan dalam setahun, hari dalam seminggu atau susunan huruf dan angka. Saya sering ”lupa” susunan aktivitas yang sudah direncanakan sebelumnya, misalnya (dulu) lupa apakah setelah pulang sekolah langsung pulang ke rumah atau langsung pergi ke tempat latihan. Padahal orang tua sudah mengingatkannya bahkan mungkin sudah pula ditulis dalam agenda kegiatannya. Juga mengalami kesulitan yang berhubungan dengan perkiraan terhadap waktu. Dulu saya mengalami kesulitan memahami instruksi seperti ini: ”Waktu yang disediakan untuk ulangan adalah 45 menit. Sekarang jam 8 pagi. Maka 15 menit sebelum waktu berakhir, Ibu Guru akan mengetuk meja satu kali”. Kadang kala ”bingung” dengan perhitungan uang yang sederhana, misalnya tidak yakin apakah uangnya cukup untuk membeli sepotong kue atau tidak.


* Masalah ingatan jangka pendek

Saya waktu kecil mengalami kesulitan memahami instruksi yang panjang dalam satu waktu yang pendek. Misalnya ibu menyuruh anak untuk “Simpan tas di kamarmu di lantai atas, ganti pakaian, cuci kaki dan tangan, lalu turun ke bawah lagi untuk makan siang bersama ibu, tapi jangan lupa bawa serta buku PR matematikanya ya”, maka kemungkinan besar saya tidak melakukan seluruh instruksi tersebut dengan sempurna karena tidak mampu mengingat seluruh perkataan beliau.


* Masalah pemahaman sintaks

Saya juga sering mengalami kebingungan dalam memahami tata bahasa, terutama jika dalam waktu yang bersamaan menggunakan dua atau lebih bahasa yang mempunyai tata bahasa yang berbeda. Saya mengalami masalah dengan bahasa keduanya apabila pengaturan tata bahasanya berbeda daripada bahasa pertama. Misalnya dalam bahasa Indonesia dikenal susunan Diterangkan–Menerangkan (contoh: baju merah), namun dalam bahasa Inggris dikenal susunan Menerangkan-Diterangkan .


Dan inilah hal yang seringkali saya alami:

-Kesulitan mengenali huruf atau mengejanya

-Kesulitan membuat pekerjaan tertulis secara terstruktur misalnya essay

-Huruf tertukar tukar, misal ’b’ tertukar ’d’, ’p’ tertukar ’q’, ’m’ tertukar ’w’, ’s’ tertukar ’z’

-Membaca lambat lambat dan terputus putus dan tidak tepat misalnya

-Menghilangkan atau salah baca kata penghubung (“di”, “ke”, “pada”).

-Mengabaikan kata awalan pada waktu membaca (”menulis” dibaca sebagai ”tulis”)

-Tdak dapat membaca ataupun membunyikan perkataan yang tidak pernah dijumpai

-Tertukar tukar kata (misalnya: dia-ada, sama-masa, lagu-gula, batu-buta, tanam-taman, dapat-padat, mana-nama, minat-minta)

-Daya ingat jangka pendek yang buruk

-Kesulitan memahami kalimat yang dibaca ataupun yang didengar

-Tulisan tangan yang buruk *Ssst, jangan bilang sama yang lain,ya?* hehe..

-Mengalami kesulitan mempelajari tulisan sambung

-Ketika mendengarkan sesuatu, rentang perhatiannya pendek

-Kesulitan dalam mengingat kata-kata

-Kesulitan dalam diskriminasi visual

-Kesulitan dalam persepsi spatial

-Kesulitan mengingat nama-nama

-Kesulitan memahami konsep waktu

-Kesulitan membedakan huruf vokal dengan konsonan

-Kebingungan atas konsep alfabet dan simbol

-Kesulitan mengingat rutinitas aktivitas sehari hari

-Kesulitan membedakan kanan kiri dan ini masih berlaku sampai sekarang
(oh emji* ga banget deh)

Sembuh?

”Ketidak mampuan” di masa kecil yang nampak seperti ”menghilang” atau ”berkurang” di masa dewasa bukanlah karena disleksia nya telah sembuh namun karena saya berhasil menemukan solusi untuk mengatasi kesulitan yang diakibatkan oleh disleksianya, walau terkadang sekarangpun masih sesekali melakukan kesalahan.


"Yaitu baca buku dari bagian belakangnya dulu. Jarang membaca dari awal. Ini salah satu solusi yang yang saya pakai. Dan sekarang, saya mampu baca novel tebal atau biografi, cuma butuh semalam dan tuntas.

Rabu, 15 Mei 2013

YUKS..UJI KADAR TEMPERAMENMU..!!


Coba jawab lima pertanyaan ini dan cocokkan jawabannya dengan tiga kategori di bawahnya!

1. Mama telat ngasih sarapan. Yang kamu lakukan adalah...

   a. Huh! Aku punya istilah baru untuk ini, yaitu breakslow (bukan breakfast).

   b. Kalo nanti telat masuk kerja, jangan salahkan saya.

   c. Kayaknya Mama butuh bantuan neh. Ke dapur, ah!


2. Di angkot, seseorang nggak sengaja nginjek sepatu yang baru kamu beli seminggu yang lalu. Yang
kamu lakukan adalah...

   a. Melototin dia. Emang situ ga punya mata, heh!

   b. Ups! Sakit sich, tapi ga pa pa. Dia pasti tidak sengaja.

   c. Cling! Kamu tersenyum. Toh dia sudah minta maaf.


3. Reina lupa bawa buku catatan kantor yang kamu pinjam kemaren. Yang kamu lakukan adalah...

   a. Saatnya nunjukin bahwa gue juga bisa marah. Biar dia kapok!

   b. Yah, padahal bukunya kan mau dipake.

   c. Ya udah. Tapi ntar sore aku minta bukunya dianterin kerumah.


4. Pak Hadi bos di perusahaan ngasih banyak banget pekerjaan rumah yang harus diserahkan tiga hari
lagi. Yang kamu lakukan adalah...

   a. Kamu nobatin Pak Hadi sebagai bos paling menyebalkan.

   b. Gimana, nich? Mana tugas pekerjaan yang lain masih banyak lagi.

   c. Wah kayaknya waktunya begadang. Ngurangin jatah tidur malam selama seminggu ini nggak
       bakalan bikin muka jerawatan, kan?

5. Adikmu nelpon temennya lama banget pake hp kamu. Padahal kamu buru buru mau ada perlu nelpon
temen.Yang kamu lakukan adalah...


   a. Nangkring di depan idungnya. Biar dia tahu bukan cuma dia aja yang butuh komunikasi.

   b. Biarin, ntar aku aduin ke nyokap.

   c. Kasih tanda bahwa kamu juga butuh nelepon supaya dia segera menyudahi pembicaraannya.


Kalau kebanyakan jawabanmu (a); coba ubah tabiatmu yang suka cemberut dan marah marah ntar cepet tua, lho!

Kalau kebanyakan jawabanmu (b); coba lihat sisi positif dari tiap kejadian yang kamu alami agar tidak

terjebak pada keinginan kamu untuk marah marah.

Kalau kebanyakan jawabanmu (c); coba pertahankan terus sikapp kamu ini dan bersiap siaplah disukai banyak orang.



sumber;percikan iman.



Selasa, 14 Mei 2013

14 Perbedaan Cara Senyum Orang Rusia dan Indonesia

14 Perbedaan cara senyum orang Rusia dan Indonesia
sumber gambar dokpri


Orang Rusia memang jarang tersenyum. Menurut I.A Sternin, salah seorang profesor di Universitas
Veronezh, ada empat belas alasan mereka melakukan itu. 14 Perbedaan Cara Senyum Orang Rusia dan Indonesia diantaranya :

1. Senyum bukanlah lambang perlambang kesopanan.
Kalau di kita malah sebaliknya, nggak ngasih senyuman bisa dibilang sombong :D

2. Tidak tersenyum pada orang asing.
Nasib orang Indonesia, murah senyum apalagi ketemu orang asing. Bayangkan kalau kita pelit senyuman bisa-bisa wisatawan kapok mau mampir kemari lagi.

3. Tidak membalas senyum.
Duh ini apalagi, yang kayak begini suka bikin bete tingkat dewa, ibaratnya di PHPin gitu.

4. Tidak tersenyum pada orang yang melakukan kontak mata.
Waow kalau yang ini bolehlah, Kalaupun terpaksa hanya buat orang yang sudah kenal dengan kita ya.

5. Tidak tertawa melihat kelucuan tingkah laku bayi ataupun binatang peliharaan mereka.
Uuugh..dunia macam apa kaya gitu, jangan-jangan malah sebenarnya orang Rusia itu semua robot hihi.

6. Senyum adalah tanda daya tarik pribadi.
Iya sih, tapi kalau macam begini konotasinya jadi lain, bisa jadi penggoda, menggoda dan digoda.

7. Tidak tersenyum ketika sedang serius bekerja.
Yups, sedikit setujulah, tapi kalau tidak sama sekali tersenyum mana bisa. Ekspresi macam ini perlu dan harus, misal mendapat aplous dari bos naik jabatan. Kebayang deh kalau nggak ngasih senyuman bisa-bisa promosi jabatan tadi dicabut kembali.

8. Senyum adalah kejujuran.
Lah dikita sih bohong banget, bagaimana para koruptor yang acapkali tebar senyum kepada media yang meliput kasus mereka.

9. Tersenyum hanya jika memiliki alasan khusus.
Asal bukan senyum cari muka aja, khas banget deh orang Rusia ini.

10. Satu satunya alasan senyum adalah kekayaan.
amazing, di kita enggak kaya nggak miskin, senyum itu wajib.

11. Tidak tersenyum hanya untuk membahagiakan orang lain.
Justru senyum itu sedekah, asal jangan berlebihan.

12. Tersenyum hanya pada waktu yang sesuai.
Bisa jadi sih, yang ini bisa dikondisikan

13. Senyum harus disesuaikan dengan situasi orang orang di sekitar.
Betul yang ini baru setuju, jangan tiba-tiba ngedadak senyum sendirian. Bisa-bisa teman kita manggil pskiater.

14. Tidak membedakan antara senyum dan tawa.
di Indonesia malah harus bisa mana senyum mana tertawa, senyum tanda keramahan kalau tertawa cenderung menunjukkan kebahagiaan.

Ckckckckc...Bisa segitunya, ya 14 Perbedaan Cara Senyum Orang Rusia dan Indonesia. Bersyukurlah kita orang indonesia yang ramah akan senyuman.

Sebab senyum itu termasuk sedekah. Keep smile!

14 Perbedaan Cara Senyum Orang Rusia dan Indonesia
dokpri



Senin, 13 Mei 2013

Tahukah? Ternyata Senyum Banyak Artinya loh


 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ternyata terdapat beberapa jenis senyuman, diantara :


Senyum buaya : senyum palsu, senyum yang bermaksud jahat.

Senyum hampa : senyum yang lahir dari rasa (hati) kecewa dan lainnya. Istilah lainya senyum kecut dan senyum tawar

Senyum kambing : senyum mengejek, senyum mencemoohkan. Istilah lainnya senyum kering. 
*jangan sering sering deket kambing kali yaa..hehehe*.

Senyum kucing : senyum yang mengandung muslihat (bermaksud menipu). *ohh pantas..hati hati yang punya banyak piaraan kucing*..hayooo.

Senyum manis : senyum yang menarik hati dan menimbulkan rasa gembira bagi yang melihatnya *seperti saya (manis)kan..* pede ahh..

Senyum mesra : senyum yang menunjukkan rasa kemesraan dan kebersamaan.

Senyum raja : senyum yang dibuat buat alias tidak tulus.
*ohh berarti para raja kalo tersenyum ga tulus dong ya..?*..sstttt bukan kata saya lho.

Senyum simpul : senyum yang menunjukkan kesenangan, rasa sayang dan kebahagiaan, tersenyum sedikit. Istilah lainnya yaitu senyum siput.
*kebetulan saya sukanya ketawa, kalo senyum tar disamain sama siput..hihihi*

Jadi senyum yang bagaimana yang biasa di lakukan..??